" kamu apakan ibuku Gis...kamu apakan ibu...jawab..." , umpat Rey dengan menggoyang-goyangkan  kedua pundak Gisya.
"mas sabar mas...sabar....ibu tadi terjatuh di kamar mandi, dan aku membawa kemari ", jelas Gisya sambil meringis menahan sakit cengkraman Rey.
"sekarang dimana ibu cepat katakan...?!"
" Ibu masih didalam mas....beliau masih dalam penanganan dokter ", terang Gisya.tidak lama dokter keluar dari ruang IGD. Rey langsung menghampiri dokter yang menangani ibunya.
" Bagaimana kondisi Ibu saya dok...?",tanya Rey cepat.
" Maaf...siapa anda dan ada hubungan apa anda dengan pasien saya..?"tanya dokter selanjutnya.
" Saya Rey, anak beliau dok..", jawab Rey.
" Baik pak Rey...ibu saudara mengalami lumpuh separuh badan, untuk bagian badannya yang sebelah kiri tidak dapat di gerakan.ada kemungkinan akan lumpuh dan tidak dapat bicara, saya harap anda dan keluarga tetap sabar ",Terang dokter yang memeriksa kondisi ibu Rey.
Bagai disambar petir, tubuh Rey mendadak lemas mendengar informasi dari dokter.Dia tidak dapat membayangkan bila ibu yang amat dia sayangi hanya dapat terbaring lemah. Dalam hatinya dia menyalahkan Gisya.
"ini semua gara - gara kamu....karna kamu ibuku jadi begini, dasar istri ga becus...kamu kan yang buat ibu jatuh...kamu puas kan dengan keadaan ibu saat ini", Setengah teriak Rey mencaci Gisya . Sementara itu Gisya hanya dapat menangis terisak dan berharap cobaan ini cepat berlalu.
Genap sebulan ibu Rey di rawat di rumah sakit, tiba hari ini beliau sudah dapat kembali ke rumah Rey. Gisya mempersiapkan diri sebaik mungkin, dia tata rumah serapih mungkin,masak makanan kesukaan ibu mertuanya, juga menghias kamar ibu dengan meletakan vas berisi bunga mawar putih yang petik dari pekarangan rumah. Dari luar terdengar suara mobil Rey masuk, bergegas Gisya keluar dan menyongsong keduanya.