Mohon tunggu...
Billy Bachtiar
Billy Bachtiar Mohon Tunggu... -

NusaTalent.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Logam Seberat 1 KG Tertanam di Paha Selama 68 Tahun

20 Oktober 2012   04:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:37 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita tahu bahwa pada jaman dahulu terjadi perang dunia ke 1 dan ke 2 dan banyak sekali yang menjadi korban. Salah satu veteran di perang dunia kedua Ronald Brown memiliki sebuah rahasia, ternyata ada serpihan logam didalam pahanya. http://media.viva.co.id Logam tersebut sudah tertanam di paha kirinya selama 68 tahun namun dirinya masih bisa berjalan santai. Pria ini memiliki anak dan cucu, namun pria ini tidak ingin ada satu pun cucunya yang duduk di paha kirinya, dan Pria ini selalu melarang cucunya untuk menghindari paha kirnnya. Sampai pada waktunya pria ini meninggal diusia 94 tahun, sampai pada saat nya rahasianya pun terbongkar. Mayat dari pria itu akhirnya dikremasi dan setelah dikremasi terdapat 1 kg serpihan logam tertanam dibagian pahanya. Serpihan itu didapat Brown sewaktu ia menginjak ranjau saat berperang pada perang dunia ke II. Brown yang berasal dari Hull, East Yorkshire bergabung dengan Resimen pada tahun 1939 pada usia 21, menjabat sebagai seorang prajurit muda Pada waktu muda juga ia gemar sekali taruhan online karena pada waktu itu taruhan online merupakan permainan yang dimainkan oleh para prajurit. Holly Madden yang merupakan cucu dari Brown mengatakan bahwa ada peluru di kaki kakeknya tersebut tapi ia hanya membayangkan satu peluru saja. Rupanya ditemukan tas penuh dengan logam yang tertanam di paha kakeknya ketika ia dan keluarganya hendak mengambil abunya. "Saya kira itu adalah kenangan pahit-manis bagi kami yang melambangkan semua yang dia lakukan dan bagaimana dia menderita akibat perang itu. Sangat menakjubkan bahwa dia berjalan dengan normal dalam waktu yang cukup lama, ujar Madden.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun