Mohon tunggu...
Anwar
Anwar Mohon Tunggu... Security - Seorang yang tidak akan pernah menyerah untuk terus menulis

Walau tak pandai menulis namun ingin tetap mencoba berkarya. http://www.catinfoku.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Asri yang Kuhuni

23 Oktober 2018   23:31 Diperbarui: 23 Oktober 2018   23:44 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam keputusasaannya itu ia mengerat uart nadinya dan tergeletak  meregang nyawa disini. "ya, disini, ditempat kau berbaring saat ini.." Demikian kata-kata terakhir yang sempat aku dengar dari mulut mungilnya karena aku sudah merasa limbung dengan pikiranku sendiri mendengar semua tutur katanya.

Aku berdiri dan pergi meninggalkan gadis itu tanpa mengucapkan sepatah katapun. Aku berlari dan terjatuh. Aku bangkit dan aku sangat terkejut. Betapa tidak, barusan aku berbincang-bincang dengan seorang gadis cantik berwajah pucat dengan baju putih di sebuah tempat yang aku sendiri tidak tahu dimana tempat itu berada.

Namun begitu aku sadar sepenuhnya, ternyata malam telah menjelang subuh. Suara adzan subuh membangunkan dari mimpi buruk. Aku tidak tahu, yang baru saja aku alami itu, entah mimpi, ataukah alam bawah sadarku. Apa yang baru saja terjadi, begitu jelas dan seperti nyata.

Seminggu dari peristiwa itu, aku berusaha mencari informasi ke sana kemari mengenai rumah tempat tinggalku itu. Akhirnya aku mendengar cerita dari seorang tokoh disekitar tempat tinggalku, bahwa dulunya rumah yang sekarang aku huni itu adalah rumah seorang wanita muda yang pindah dari kota ke desa dimana sekarang aku menetap.

Rupanya, gadis itu dahulunya merupakan seorang wanita baik-baik. Kemudian ia jatuh cinta pada seorang pemuda tampan yang adalah seorang pengusaha kaya. Ia bekerja disebuah perusahaan yang mana perusahaan itu adalah milik orang tua si pemuda pujaannya.

Pemuda itu sering mengantar sang gadis pulang ke rumahnya bahkan lama-lama suka menginap. Namun belakangan, si pemuda tak pernah lagi terlihat berkunjung. Setelah itu si gadis pun jarang terlihat sampai pada suatu hari, datanglah suami istri yang mengaku mereka telah membeli rumah tersebut dengan bukti kepemilikan yang mereka tunjukkan.

Dari situ, rumah itu sering berganti pemilik, sampai pada akhirnya aku yang menjadi pemilik terakhir. Aku baru mengerti, mengapa rumah ini sering berganti pemilik. yah, ternyata rumah ini mengandung misteri.....

                        ---oo0oo---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun