Sedikit "Lebay" untuk judul artikel saya saat ini,namun ini sangat tepat untuk sekedar menganalisis alur politik partai Golkar.
Alih-alih memberikan restu kepada kader nya ,partai golkar malah mengeluarkan nama lain untuk pilkada jawa barat,siapa lagi kalau bukan Ridwan kamil,dia bukan kader partai,namun dia mampu memberikan perhatian "khusus" kepada golkar,yang tentu nya membuat tergiur elite partai berlambang pohon beringin ini.
Ibaratkan sepasang muda-mudi yang sedang kasmaran, partai Golkar sebagai wanita Cantik yang sangat di gemari dan di sukai banyak pria,namun partai Golkar sudah punya kekasih yaitu , Dedi Mulyadi,seorang laki-laki "miskin" yang tak punya banyak materi untuk sang kekasih,namun dia sangat sayang dan setia kepada partai golkar.
Sejauh ini hubungan mereka sangat harmonis dan baik-baik saja,sampai muncul rencana Dedi Mulyadi untuk meminang partai Golkar dalam perhelatan pilkada jawa barat 2018 nanti.Wajar kalau Dedi yang memang kader terbaik sekaligus ketua DPD II partai Golkar Jawa barat mengirim lamaran untuk meminang partai golkar ,sehingga dapat bersama-sama dalam perhelatan lima tahunan itu.
Namun sampai saat ini orang tua dari si wanita belum memberikan ijin kepada Dedi mulyadi untuk meminang anaknya Golkar,papah Novanto namanya,ayah dari partai golkar yang sampai saat ini belum merestui Dedi untuk meminang putrinya Golkar,mungkin dia ingin melihat kesungguhan dari calon menantunya tersebut,namun kurang setia apalagi kang Dedi untuk partai golkar,ibarat hujan badai pun dia tetap ada untuk Golkar,bahkan dia rela mengorbankan dirinya untuk partai Golkar.
Berdasarkan Hasil survey Golkar menjadi partai favorit di jawa barat mengalahkan PDI-P yang menjadi pemenang pada pemilu lalu,inilah bentuk kesetiaan Dedi untuk partainya.Namun bagaimana dengan dia?dia yang awalnya jeblok tetapi grafiknya terus naik hingga sekarang berada di posisi ke tiga.
Langkah yang di lakukan Dedi sangat luar biasa,ia merubah paradigma partai yang kaku menjadi partai yang lentur/fleksibel,yang sangat peduli terhadap kemanusiaan,anu "welasan,asihan,nyaahan,nulungan" terhadap sesama.
"Golkar itu milik rakyat,bukan milik segelintir orang,ketika Golkar milik rakyat,maka beringin harus menjadi pelindung masyarakat dalam panas matahari,maupun hujan"Pelantikan Golkar yang biasa nya berada dalam ruangan ber-AC yang sejuk,di ubah menjadi di tempat terbuka,dekat rumah yang memang"tidak layak huni" untuk di renovasi oleh kader-kader partai Golkar,disitulah pelantikan itu di laksanakan.
"Bukan hanya rumah yang di renovasi,di setiap pelantikan pasti ada warga yang tertolong,entah itu modal usaha,biaya berobat,modal ternak,ataupun bantuan berupa sembako,dll" sudah banyak masyarakat yang merasakan dampak dari setiap pelantikan partai nya tersebut.
Namun,Kegaduhan muncul ketika Ridwan Kamil datang, bukan hanya untuk menggagalkan pernikahan Dedi dengan Golkar saja namun dia berniat untuk meminang Golkar,dengan memberi mahar yang cukup tinggi yang tidak dimiliki oleh Dedi Mulyadi.
![whatsapp-image-2017-09-07-at-21-45-26-59b166c0a7249b50a029ccd2.jpeg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/09/07/whatsapp-image-2017-09-07-at-21-45-26-59b166c0a7249b50a029ccd2.jpeg?t=o&v=770)
Menjelang pilkada jawa barat 218-2023,Ridwan Kamil lebih dulu di pinang oleh partai Nasdem,dan meninggalkan kekasih sebelumnya yaitu PKS dan Gerindra begitu saja.
Memang mereka masih berhubungan baik,masih berkomunikasi,namun rasa cinta dan sakit hati "mantan" tidak bisa di hilangkan begitu saja, kenapa tidak?dari nol mereka bersama,dari kang Emil belum jadi apa-apa dan siapa-siapa PKS dan Gerindra selalu setia menemani,namun dengan kenyataan sekarang kedua partai tersebut di tinggalkan tanpa di tengok terlebih dahulu.
Nasdem yang hanya memiliki 5 kursi di Jawa barat memang masih jauh dari kata cukup untuk mencalonkan diri dalam pilkada Jawa barat 2018,memang partai ini belum sebesar PDI-P namun Nasdem memiliki "uang" yang bisa membeli segalanya.Oleh karena itu Nasdem dan Ridwan kamil merayu "papah" dari partai Golkar untuk mau di pinang pada 2018 nanti.
Nusron wahid yang merupakan kakak dari Golkar membisiki si "papah" untuk menerima pinangan dari Ridwan kamil,dan menggagalkan pinangan dari Dedi Mulyadi yang memang laki-laki miskin,tidak cukup tampan,dan tidak pandai berekting seperti Ridwan Kamil.
Namun "papah" novanto belum memberi keputusan ,dan dengan bijak menjawab "anakku,kita tidak bisa memutuskan secara sepihak,partai ini kan keluarga dan harus di putuskan secara musyawarah agar kita bisa melihat dampak positif dan negatifnya"Lalu bagaimana dengan tanggapan Yahya Zaini dan Idrus Marham yang merupakan kaka dari Nusron wahid "papah,saya tetap dukung Dedi untuk meminang adikku,dia sudah teruji kontribusi,dan kesetiaannya,apapun keadaannya dia tetap setia kepada adikku,
tapi ridwan,dia kaya,tampan dan seorang arsitektur hebat,namun lihat dia papah,dia datang ketika ada maunya saja,dan coba papah perhatikan apa yang dia perbuat kepada PKS dan Gerindra ketika dia sudah dapat apa yang diinginkannya?dia campakkan begitu saja,mau di simpan dimana muka kita?belum lagi PDI-P dan Hanura siap untuk meminang Dedi Mulyadi untuk mewujudkan mimpi masyarakat disini(jawa barat)" kata Idrus kepada papah Novanto.
Yahya pun mempertegas pernyataan Idrus "apa yang dimiliki Ridwan tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan apa yang telah di perbuat dan di berikan oleh Dedi untuk Golkar"
Papah novanto pun menjawab "baiklah ayah masukan dari kalian papah pertimbangkan lagi,beri papah waktu untuk memutuskan dan memberi Rekomendasi untuk Dedi Mulyadi"
Sampai saat ini Golkar memang belum menentukan siapa yang akan di usungnya dalam perhelatan Pemilihan Calon gubernur jawa barat,tapi kehadiran ridwan kamil membuat gaduh isi DPD II partai golkar jawa barat,jikalau ketika golkar tidak mengusung Dedi Mulyadi ,bakal muncul keretakan yang ada dalam tubuh partai.
Bagaimana tidak 26 kabupaten/kota bahkan desa dan kelurahan menginginkan Dedi Mulyadi yang di usung oleh partai.
Orang ketiga yang hadir dalam hubungan memang menawarkan kemewahan ,namun dapat menimbulkan masalah,walaupun pada akhir nya selalu hadir penyesalan yang amat dalam.
Dear Golkar : jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama,karena menunggu itu tidak menyenangkan,putuskan permasalahannya,bukan silaturahminya.
*Opini*
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI