Mohon tunggu...
wahyu wibowo
wahyu wibowo Mohon Tunggu... -

seseorang yang tengah belajar melukis dunia dengan kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Sebuah) Bujukan Hati

2 September 2010   16:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:30 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan menangis lagi adikku Kumohon usaplah semua rinai yang berperdu di hatimu Ketika hidupmu mulai tersentuh sebuah cobaan Hadapi saja semua dengan penuh kesabaran . Jangan menangis lagi adikku Kumohon tetaplah indah seperti saat dahulu Ketika sebuah taqdir telah digariskan Tataplah semua dengan cahaya keikhlasan . Tak selamanya nafas kita kan bermentari Adakala kita harus merasakan gelap sekali sekali Tetaplah berpijak pada kerendahan hati Agar langkahmu menjadi bermakna suatu hari nanti . Apa yang sudah terlanjur terjadi biarlah terjadi Penyesalan panjang tak akan membawanya hadir kembali Jadikan semua itu cermin tuk lebih baik lagi Menjadi insan yang selalu memberi jejak arti . Kumengerti seperti apa rasanya hatimu saat ini Namun hidupmu bukanlah hanya untuk hari ini Masihlah panjang jalan yang terbentang di depan mata Sudahkan dirimu persiapkan segala sesuatunya . Genggamlah tanganku biar aku tunjukkan Masih banyak keindahan dunia yang akan engkau temukan Engkau hanya perlu membuka lebar lebar mata hatimu Dan membiarkan matahari pagi membawa hal hal baru dalam hidupmu . Kumengerti seperti apa rasanya menggenggam kecewa Namun haruskah semua itu membuatmu putus asa Tidakkah lelah hati memeluk sepimu sendiri Padahal engkau masih punya banyak kesempatan meraih semua mimpi . Sesekali pergilah menikmati senandung pagi Biarkan kesegarannya membasuh relung hati Lihatlah pesona senyummu yang terpancar saat itu Masih inginkah hatimu menjauh dari semua itu . Kumengerti apa yang engkau butuhkan saat ini Sebuah pelukan yang mampu menenangkan sebuah hati Mari sini duduklah dekat dekat dengan diriku Biarkan sebuah cerita temukan kembali dirimu yang seperti dahulu . Ijinkan sentuhan sentuhan tulusnya kebersamaan Menyembuhkan semua luka yang sedang engkau rasakan Belajarlah tuk mulai lugas tertawa bahagia Dalam balutan kisah kisahmu yang berbeda . Bila hari ini engkau masih lemah dan tertatih Janganlah ragu mencariku tuk hadir menemani Selalu tersedia tempat di dalam hatiku Untukmu kembali temukan pijar pijarmu yang syahdu . Bila hari ini engkau masih tak sanggup tuk berdiri Biarkan sayapku yang kan membimbingmu menari Lalui titian langkah yang berisi doa dan harapan Hamparkan semangatmu agar sampai ke tujuan . Jangan menangis lagi adikku Kumohon usaplah rinai yang berperdu di hatimu Kupersembahkan kata kata ini dari lubuk hatiku Agar engkau tahu masih ada seseorang yang sayang padamu . Jangan menangis lagi adikku Kumohon tetaplah indah seperti saat dahulu Sadarkah dirimu ada sebuah hati yang selalu mengagumi Dan ingin melihatmu tetap indah seperti maha dewi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun