Mohon tunggu...
Wese in The Sky
Wese in The Sky Mohon Tunggu... Buruh - Jauza

Zio

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahagia

4 Maret 2021   09:50 Diperbarui: 4 Maret 2021   09:49 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hei, Nilam! Bukankah sudah terlalu larut untuk pulang ke rumah, dan bukankah dunia masih terlalu gelap untuk bergegas? Kulihat-lihat sungguh kerasnya bahkan hingga berpatah-patah bengkok kau mencari uang, namun kulihat-lihat pula kehidupanmu tidak pernah berangsur kaya raya seperti Raffi Ahmad maupun Nikita Mirzani. Aku rasa-rasa karna kau terlalu menghamburkan uang dengan memberi entah itu nasi kucing, nasi padang dan nasi-nasi yang lain kepada para orang-orang tua di pinggir jalan yang bahkan kenal dirimu saja tidak, Nilam! Sudahlah, tak perlu bersusah payah menafkahi orang-orang yang mungkin saja tidak pernah peduli padamu. Kapan kau bergegas dan pulang larut untuk kebahagiaanmu sendiri, Nilam?"

Bahagia seyogyanya melepas. Seraya dengan paketan senyum dan ucapan terima kasih oleh orang-orang yang perlu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun