Tanpa diduga hafalanya sudah mendekati juz 29. Bahakan orangtua Syifa bahagia mendengarnya, seminggu yang lalu kedua orangtuanya menjenguk Syifa beserta kedua adiknya. Bagi Syifa kedatangan mereka adalah penyemangat terbesar yang membuatnya seperti ini.
Nafasnya hampir entah pergi ke mana usai mengaji. Sebaliknya juga merasa lebih lega. Tinggal beberapa langkah untuk mendapatkan sebuah mahkota. Pada dasarnya menghafal itu mudah, tapi menjaganya itu lebih sulit. Butuh banyak Muroja'ah untuk kedepannya. Malam ini Syifa memilih mencurahkan perasaan dengan coretan tinta hitam di atas kertas putih.Â
Tangannya menari tanpa henti, bahkan sudah dua lembar lebih penuh dengan perasaannya. Panggilan dari arah barat menyebut nama "Syifa", membuatnya menghentikan tarian pena.
"Iya mbak, ada apa? Mengapa memanggilku?" tanya Syifa penasaran. Ini tidak seperti biasannya mbak Lena ketua pondok memanggilku tiba-tiba.
"Kamu ada panggilan dari dalem dek. Cepatlah ke sana, abah telah menunggumu" jawab mbak Lena dengan keburu-buru. Kali ini memang penuh dengan teka-teki. Dengan cepat Syifa memakai hijabnya dan berjalan menuju dalem.
Hati bergetar kencang, tangan gemeteran. Abah telah pinarak di hadapan Syifa, seraya mengamatinya. Ia hanya tertunduk dan menunggu ngendikan dari abah. "Syifa, hafalanmu sudah sampai mana. Sudah siapkah kamu untuk menikah?" Syifa benar-benar terkejut mendengar pertannyaan abah. Untuk menjawab pun ia terlihat bingung. "Tak perlu kau jawab sekarang, aku memberimu waktu sampai esok pagi.Â
Sekarang pergilah ke kamarmu" lanjut abah tanpa memeberi kesempatan untuk berfikir di tempat. Syifa menganggukan kepala sebagai tanda setuju.
Jawaban untuk pertanyaan abah sudah dipersiapkan matang-matang. Syifa sudah benar-benar siap. Bahkan tadi malam Syifa tidak tidur untuk merangkai jawaban yang tepat.
"Assalamualaikum bah" salam Syifa diambang pintu.
"Walaikumsalam. Langsung kau jawab aja Fa, pertannyaan abah tadi malam"
"Alhamdulillah Bah, Syifa tinggal ikut ujian khatmil Quran. Masalah jodoh itu Syifa serahkan kepada Allah. Jika memang sudah ada, Syifa insyaallah bersedia. Alhamdulillah skripsi Syifa juga sudah selesai bah" jawab Syifa pelan.Â