Mohon tunggu...
wenwen jonhson chai
wenwen jonhson chai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

@wenwenjohnson

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Slow Fashion Antitesis Fast Fashion?

22 Maret 2021   18:17 Diperbarui: 22 Maret 2021   18:53 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fast Fashion dan Slow Fashion menjadi suatu tren yang terjadi dikalangan masyarakat muda yang sangat berkembang sangat pesat di Indonesia. Munculnya fast fashion dan slow fashion membuat banyaknya kemunculan baru dari cara berpakaian dan juga berpenampilan yang menawarkan banyak manfaat sehingga dapat dinilai oleh masyarakat. Perkembangan munculnya fast fashion dan slow fashion menimbulkan sesuatu kesadaran bagi pada masyarakat muda dalam memperhatikan cara berpakaian mereka. Sehingga, tidak dapat kita hindari akan banyak munculnya brand-brand fashion dengan nama dan dapat bersaing di kalangan masyarakat global sehingga munculnya banyak brand ini menjadi salah satu yang mempengaruhi tingkat antusias masyarakat dalam membeli pakaian fashion yang guna untuk memperbaiki cara berpakaian di masyarakat.

Kemunculan fast fashion dan slow fashion membawa masyarakat ke dalam sebuah budaya yang baru. Perkembangan budaya fashion ini berkembang tidak akan terlepas dari adanya pengaruh komunikasi yang dimana secara tidak langsung akan lebih mudah dalam menerima informasi yang didapatkan dan dikirimkan melalui media. Kemunculan budaya populer ini dapat dipengaruhi karena adanya pengaruh tren yang dinikmati oleh kalangan orang banyak.

Apa itu Budaya Populer?

Dalam definisi yang dikemukakan pertama kali oleh Storey (2015, h.5), Budaya populer merupakan sebuah budaya yang disukai dan diminati oleh kalangan banyak orang secara luas dan menyeluruh. Sehingga, budaya populer mengarahkan kita pada karakteristik budaya populer seperti tren, keseragaman, adaptabilitas, durabilitas dan profitabilitas.

Jika dilihat dari karakteristik budaya populer, kemunculan tren fashion seiring dengan perkembangan industri dan budaya populer yang ada di masyarakat. Kemunculan fast fashion dan slow fashion ini membuat mereka yang mengikuti arus perkembangan industri budaya yang ada di masyarakat yang menyebabkan ada beberapa budaya yang tren pada fase dan era tertentu tetapi seiring perkembangan era menyebabkan tren tersebut menjadi terhenti dan juga ditinggalkan.


Mengenal Fast Fashion dan Slow Fashion?


Apa itu Fast Fashion?

Perkembangan fashion menjadi salah satu proses yang panjang untuk dilewati. Industri fashion dengan konsep ready to wear menyebabkan kini menjadi salah satu aspek yang mendominasi oleh brand brand sehingga munculnya sebuah istilah fast fashion. Kemunculan Fast Fashion kini yang kita kenal seperti H&M, Zara, Uniqlo, Gucci dan beberapa brand lainnya. Berbagai brand akan berlomba lomba menghadirkan berbagai tren fashion terkini dengan model yang sesuai dengan tren terkini seperti salah satunya adalah model Tie dye.

Fast Fashion Tie Dye Menjadi subkultur

sumber : Kompas.com
sumber : Kompas.com
desain tie dye yang penuh dengan warna yang beragam dan bentuknya yang cerah kembali menghadirkan nostalgia terhadap era hippie di Amerika Serikat di tahun 1969. Pada Tahun 2020 merupakan tahun yang berharga karena fashion tie dye mulai kembali muncul. Namun, Kemunculan fashion tie dye tidak bertahan lama pada tahun tersebut. Kepopulerannya kini berakhir dan sampai saat ini sudah jarang untuk didengarkan. Fashion Tie Dye yang pernah populer saat ini sudah menjadi sebuah subkultur. Alasan yang menyebabkan fashion tie dye hilang dan jarang didengarkan hingga sekarang karena kemunculan brand fashion dengan nama dan juga model yang lebih terkini dan variatif.

Apa itu Slow Fashion?


Industri Fashion sangat berpengaruh dan bergantung kepada ketersediaan bahan mentah yang menyebabkan seiring berjalannya waktu membuat berkembangnya industri yang masuk kedalam slow fashion yang menjadi sebuah antitesis dari industri fast fashion. Slow Fashion menjadi sebuah filosofi yang menyebabkan pemakaian pakaian yang lebih lama karena ketahanan yang lebih baik, kualitas lebih tinggi dan juga sesuai dengan pandangan yang ada di masyarakat. Slow fashion juga mengedepankan sebuah kualitas ketimbang sebuah kuantitas. Sehingga, slow fashion ini kerap sekali dijadikan sebagai salah satu solusi atas industri atas fashion yang lebih ramah lingkungan. Slow fashion yang sering kita temui adalah blazer dan jas.

sumber : Merdeka.com
sumber : Merdeka.com

Hubungan fashion terhadap politik


Penggunaan fashion akan mencerminkan sebuah sikap dan kepribadian. Penggunaan fast fashion dan slow fashion menjadi salah satu unsur yang menunjukkan sebuah kepribadian. Fashion menjadi sebuah kekuatan untuk "berbicara" tentang politik. Cara berpakaian juga mencerminkan gaya berpolitik dalam masyarakat karena baju, celana dan juga penggunaan aksesoris akan menjadi penanda sebuah identitas. penggunaan jas dan blazer sebagai salah satu contoh fashion yang digunakan di masyarakat akan dinilai sebagai sosok yang rapi dan berwibawa. sehingga fashion jas juga dapat diartikulasikan sebagai politik yang mengglobal. Sehingga, menimbulkan berbagai perasaan yang menunjukan bahwa fashion sesuai dengan simbol sebuah identitas.

Daftar Pustaka
Anggraini, A, P. (2019). Mengenal Tie Dye, Fesyen Klasik Yang  Kembali Merajai Dunia Mode. Kompas.com.
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/04/133500620/mengenal-tie-dye-fesyen-klasik-yang-kembali-merajai-dunia-mode

Noerstavia, F. (2020). Apa Beda Slow Fashion-Fast Fashion?. Republika.co.id. https://www.republika.co.id/berita/qk3f9f414/apa-beda-emslow-fashionfast-fashionem

Storey, J. (2015). Cultural theory and popular culture: an introduction, seventh edition. New York: Routledge.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun