Mohon tunggu...
Wenny Ira R
Wenny Ira R Mohon Tunggu... Penulis - Kybernan

Peneliti, Akademisi, Militansi Desa, Humanis, Berbudaya, Book Lover

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lemari, Pertunjukkan Teater Tonggak tentang Wasiat dan Tragedi

14 Juni 2022   22:16 Diperbarui: 19 Juni 2022   20:00 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Naskah ini ditulis  pada tahun 2018, namun ada perubahan pada tahun 2020 dan penyempurnaan menjelang proses  pementasan. Kita berproses mulai  Desember 2021, tetapi  berproses secara intensif itu pada Februari 2022," papar Hendry.

Lemari dipilih sebagai judul naskah yang kemudian dipentaskan oleh Teater Tonggak, karena bagi Hendry  kita semua adalah isi lemari, kita semua berada dalam lemari, lemari sosial, budaya, politik dan lainnya. 

Melalui pementasan ini ia ingin menitipkan pesan bahwa di dalam kehidupan kita selalu ada kasta, strata, sekat-sekat hanya karena perbedaan tahta dan harta.

Jasinda dan Dicky, sepasang anak muda yang datang dan menonton pertunjukkan Teater Tonggak mengutarakan pendapatnya. 

Bagi Jasinda yang  baru pertama kali ini menonton pertunjukkan teater, ia memaknai bahwa pertunjukkan ini menampilkan pesan adanya perbedaan yang kerap kali menimbulkan keributan.

"Saya menangkap adanya perbedaan yang sering berujung pada keributan  seperti halnya yang terjadi pada realitas dunia nyata, terutama perihal perbedaan pendapat yang kemudian mengkotak-kotakkan kita dan menjadi permusuhan. Secara keseluruhan, pertunjukkan ini bagus bagi saya yang baru pertama kali menonton teater," ungkap Jasinda.

Begitu pula dengan Dicky, pemuda yang sudah ketiga kalinya menonton teater ini, mengungkapkan puas menonton pertunjukkan Teater Tonggak. 

"Bagi saya, pertunjukkan Teater Tonggak berjudul Lemari ini memberikan pesan kepada kita bahwa serapat apa pun rahasia yang kita simpan akan ketahuan juga. Pertunjukkan teater ini keren. Selain adegan utama soal Lemari, ada adegan menari dan orang-orang yang keluar dari lemari lalu berdialog. 

"Dialog orang-orang yang keluar dari lemari itu adalah cermin kita di dunia nyata. Kita sering ribut karena hal-hal yang berbeda dari lainnya, lalu bermusuhan. Kenapa sih kita tidak bersatu saja dalam perbedaan," terang Dicky.

Selamat kepada Teater Tonggak. Sampai jumpa pada karya dan pertunjukkan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun