Bagi mereka, menjual rumah warisan orang tua dikhawatirkan akan berdampak pada lemari kecil yang diwasiatkan pada mereka. Siapa tahu pemilik baru rumah akan berupaya memindahkan lemari tersebut.Â
Terus mempertahankan wasiat lemari kecil itu, berarti tidak bisa menjual rumah warisan itu selamanya. Kedua kakak Levon pun pusing memikirkan keberadaan lemari kecil itu.
Mereka pun menjadi frustasi. Beban mereka sebenarnya bukan hanya soal wasiat untuk tidak memindahkan lemari kecil itu, tetapi juga rahasia besar yang mereka sembunyikan dari Levon.Â
Rahasia besar itu berupa fakta bahwa mereka berdua bukan saudara kandung Levon dan mereka berdua lah yang membunuh orang tua Levon. Selama ini mereka berdua berusaha menutupinya rapat-rapat dari Levon.
Pada puncak rasa frustasi mereka, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk memindahkan lemari kecil itu. Anehnya, seberapa pun kerasnya usaha mereka untuk memindahkannya, lemari kecil itu tak bergeming dari tempatnya.Â
Mereka pun lelah dan makin frustasi. Upaya terakhir mereka untuk membuka paksa lemari kecil itu, justru menghantarkan mereka pada kematian.
Levon pun menyaksikan kematian mereka dan membuka kunci kesadaran akan rahasia besar yang disembunyikan oleh mereka darinya.Â
Kematian kedua kakaknya sebenarnya hanya soal waktu yang disusun Levon  melalui rahasia-rahasia yang tersembunyi dalam lemari kecil itu. Sejak kecil, lemari itu telah menjadi tempat persembunyian yang nyaman  bagi Levon.
Demikian lah, sekelumit kisah pertunjukkan berjudul 'Lemari' yang dipentaskan oleh Teater Tonggak pada  11 Juni 2022 lalu di Taman Budaya Jambi.Â
Pertunjukkan tersebut berhasil menyedot perhatian penonton teater di Kota Jambi, baik dari kalangan undangan maupun penonton yang membeli tiket.
Naskah Lemari yang dipentaskan merupakan karya dari Hendry Noersal, aktor dan sutradara di Teater Tonggak.Â