Mohon tunggu...
Wenny Ira R
Wenny Ira R Mohon Tunggu... Penulis - Kybernan

Peneliti, Akademisi, Militansi Desa, Humanis, Berbudaya, Book Lover

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jambitious, Jejak Tradisi Jambi dalam "Textile Art"

19 Mei 2017   21:08 Diperbarui: 20 Mei 2017   20:41 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto dokumentasi Dina Adelya

Akhirnya setelah dua tahun lamanya dan melewati kisah sedih ditolak  karya sebelumnya oleh dosen pembimbingnya, Dina Adelya mahasiswa semester akhir jurusan seni rupa, Fakultas Bahasa dan Seni  (FBS)Universitas Negeri Semarang (UNNES), dapat memamerkan karyanya secara solo digaleri 1 gedung B9 FBS UNNES. Ada tiga belas karya lukisan  utama berukuran besar yang mengusung tentang tradisi Jambi   dan beberapa karya lainnya berukuran kecil seperti baju serta pernak-pernik aksesoris dipamerkan oleh Dina  pada tanggal 8, 9, 10 Mei 2017. Pameran ini pun diberi judul " JAMBITIOUS : Budaya Jambi Sebagai Inspirasi Karya TextileArt".

Jambitious menurut Dina  dara kelahiran Blora  8 Februari1991 ini,  merupakan ide yang dia dapat dari pelaku UMKM khusus oleh-oleh dan souvenir khas di Jambi bernama Riko Mappedeceng. Maknanya merujuk kepada ambisi  yg bertujuan untuk mengenalkan tradisi Jambi kepada khalayak umum khususnya kepada mahasiswa UNNES. Tradisi Jambi yang diangkat  dan diperkenalkan oleh Dina dalam pamerannya ini, berupa tradisi cara berpakaian dan simbol batik Jambi. Menurutnya, tradisi cara berpakaian dan simbol dari batik Jambi yang memiliki makna simbolik dari karakter masyarakat Jambi, mulai dilupakan orang. Dina pun menghadirkan karyanya dalam lukisan pada pameran sebagai pengingat dan rekam jejak tradisi Jambi.

Uniknya, ke-13 karya lukisan Dina yang dipamerkan ini menggunakan teknik textile art. Textile Art  merupakan karya seni rupa yang mengandung makna tentang karya seni rupa yang menggunakan serat atau tekstil sebagaimedium utama (menurut Indonesian Contemporary Fiber Art Movement : ICFAM dalam blognya). Jadi seluruh karya lukisan Dina tersebut yang menggambarkan tradisi cara berpakaian masyarakat Jambi, menggunakan kain sebagai material utama. Kain dengan motif batik Jambi tentunya yang mendominasi karyanya. Ke-13 karya lukisan  Dina  benar-benar digarap  secara handmade alias menggunakan tangan dengan dijahit satu persatu. Hasilnya dapat dinikmati pada pameran ke-13 lukisannya yang bergaya surealis dekoratif. Menurut Dina, wujud karyanya lebih bersifat naif dan kekanak-kanakan.

Pameran tunggal Dina ini cukup menarik pengunjung disekitar UNNES maupun dari berbagai kalangan. Menurutnya yang datang mulai dari dosen-dosen seni rupa, mahasiswa PGSD, seniman Semarang, disainer Semarang, bahkan datang pengunjung dari Malaysia dan Singapura. Apresiasi mereka sangat baik, banyak yg bertanya-tanya tentang proses penyelesaian karyanya berapa lama?,  takjub dengan proses  pembuatan yang handmade dijahit satu- persatu, bahkan ada beberapa orang yang berencana mengajak pameran kembali dengan didanai sponsor. Menurutnya karya textile art belum pernah ada di kampusnya, jadi pihak kampusnya dengan momentum pameran Dina ini berencana untuk media pengembang dalam seni rupa

Berikut merupakan foto lebih lanjut dari karya ke-13 lukisan Dina; Foto koleksi Dina Adelya.

18033450-1482330045120982-7898707908142709943-n-591ef1201cafbd3a42c16a7d.jpg
18033450-1482330045120982-7898707908142709943-n-591ef1201cafbd3a42c16a7d.jpg
18403052-1482328398454480-5892818056470522591-n-591ef1431bafbd8f79e32e1e.jpg
18403052-1482328398454480-5892818056470522591-n-591ef1431bafbd8f79e32e1e.jpg
Lukisan Textile Art Dina, menggambarkan tradisi pakaian adat Jambi dimana perempuan menggunakan penutup kepala dari kain batik Jambi yang disebut denganTekuluk.

18402929-1482325795121407-2723603993470431907-n-591ef16dc322bd5a4656a30b.jpg
18402929-1482325795121407-2723603993470431907-n-591ef16dc322bd5a4656a30b.jpg
Lukisan Textile Art Dina yang menggambarkan pakaian tradisional teluk belango bagi laki-laki dan baju kurung bagi perempuan, dan juga ada motif batik Jambi.

18402823-1482330505120936-7103293944656015286-n-591ef2626d7e61b5696e0467.jpg
18402823-1482330505120936-7103293944656015286-n-591ef2626d7e61b5696e0467.jpg
Lukisan textile art Dina yang menggambarkan bentuk lain dari tekuluk, penutup kepala perempuan Jambi.

18403668-1482324858454834-4359942260825916075-n-591ef2ebe7afbdf14f47973f.jpg
18403668-1482324858454834-4359942260825916075-n-591ef2ebe7afbdf14f47973f.jpg
Lukisan Textile Art Dina yang menggambarkan pakaian adat pengantin Jambi.

18425563-1482326661787987-8829114810504148421-n-591ef9040f93739041a98c19.jpg
18425563-1482326661787987-8829114810504148421-n-591ef9040f93739041a98c19.jpg
Lukisan Textile Art Dina yang menggambarkan transformasi Suku Anak Dalam Jambi dalam berpakaian dari kulit kayu kini menggunakan kain batik Jambi.

18485661-1482329388454381-6433860821333988270-n-591ef37ce7afbddd3847973d.jpg
18485661-1482329388454381-6433860821333988270-n-591ef37ce7afbddd3847973d.jpg
Lukisan Textile Art Dina yang menggambarkan Suku Anak Dalam menggunakan pakaian dari kain batik Jambi di dalam rimba.

18425156-1482325441788109-8569972225997592956-n-591ef4ae0f93738542a98c1b.jpg
18425156-1482325441788109-8569972225997592956-n-591ef4ae0f93738542a98c1b.jpg
Lukisan Textile Art Dina yang terdapat simbol motif batik Jambi durian pecah, menurut Dina makna simbol tersebut yaitu kulit durian yang terbelah memiliki makna iman dan taqwa pada belahan pertama dan ilmu teknologi pada belahan ke dua. maknanya hidup manusia harus saling seimbang antara iman   dan ilmu pengetahuan teknologi.

18403597-1482327665121220-972495669567537644-n-591ef5886423bdc1482350fb.jpg
18403597-1482327665121220-972495669567537644-n-591ef5886423bdc1482350fb.jpg
Lukisan Textile Art Dina yang menggambarkan simbol batik Jambi kapal sanggat dan ikan. Menurutnya maknanya yaitu kapal yang ditumpangi pasangan yang menikah ibarat sebuah bahtera yg menampung orang-orang tersebut, kapal yangg diombang -ambing ombak dan kelilingi ikan buas ibarat masalah-masalah  yang ada, tapi tetap harus diingat di tiap masalah pasti ada jalan keluarnya dengan cara bekerja sama .

18403416-1482329058454414-5961114353935714878-n-591ef9546423bd52452350fb.jpg
18403416-1482329058454414-5961114353935714878-n-591ef9546423bd52452350fb.jpg
Lukisan Textile Art Dina yang menggambarkan sepasang laki-laki dan perempuan menggunakan pakaian tradisi Jambi di jembatan Gentala Arassy (jembatan ikon kota Jambi).

18486160-1482330848454235-4217462987952254618-n-591ef99f4b7a61b957fca7a8.jpg
18486160-1482330848454235-4217462987952254618-n-591ef99f4b7a61b957fca7a8.jpg
Lukisan textile art Dina yang menggambarkan kehidupan masyarakat Jambi dengan kain batik Jambi dan pakaian tradisinya.

Dina memiliki harapan,  ke depannya semoga dapat menyelenggarakan  pameran di Jambi, dan lebih mengangkat budaya Jambi ketika berkarya. Dina juga berharap kalau textile art sebagai media pengembang di ranah seni rupa dan di Jambi. Begitu tutur penyuka film Korea dan novel yang telah menyukai menjahit sejak kecil mengakhiri ceritanya kepada penulis tentang pamerannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun