Mohon tunggu...
Wenny Ira R
Wenny Ira R Mohon Tunggu... Penulis - Kybernan

Peneliti, Akademisi, Militansi Desa, Humanis, Berbudaya, Book Lover

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Cara Pelihara Kucing Kampung Bebas Kotoran

18 April 2017   23:43 Diperbarui: 19 April 2017   18:41 4896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak semua pecinta kucing dapat bebas memelihara kucing. Ada yang dikarenakan tinggal dengan orangtua atau keluarga yang tidak menyukai kucing, ada yang dikarenakan tetangga atau orang-orang di sekitar lingkungannya apakah itu teman kost, induk semang, dan lain-lain membenci kucing. Alasan utama yang biasa ditemukan yaitu takut kucing akan membuang kotoran sembarangan. Bagi pecinta kucing yang tinggal sendiri dan orang di sekitarnya tidak memiliki masalah kucing pun kadang memiliki alasan yang sama terhadap kemungkinan kucing akan membuang kotoran sembarangan.

Apalagi jika yang dipelihara merupakan jenis kucing kampung. Jenis kucing ini merupakan tertuduh utama bagaimana soal ketidakbecusan mereka sebagai kucing dalam membuang kotorannya. Kucing kampung diidentikkan dengan kucing yang tidak bersih, nakal, sembarangan, tidak patuh, dan lain-lain. Padahal, kalau menurut saya, apakah itu kucing kampung atau kucing ras, jika kita sebagai tuan yang memiliki dan memeliharanya tidak pintar memperlakukan mereka secara beradab terutama menyangkut cara mereka membuang kotoran, hasilnya pun akan sama saja, tidak ada bedanya di antara kedua kucing tersebut. 

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi tips memelihara kucing terutama kucing kampung yang tidak perlu ditakutkan soal kotoran dan baunya. Memelihara kucing bagi saya, walaupun itu jenis kucing kampung, kalau kita merawatnya dengan baik dan benar, juga akan sama bagusnya dengan kucing ras. Berikut langkah-langkahnya;

Menyediakan Tempat Buang Kotoran

Agar kucing tidak membuang kotorannya sembarangan, sediakanlah tempat mereka untuk buang hajat yang memadai. Beberapa pecinta kucing telaten mengajari kucingnya buang hajat di WC. Tetapi bagi saya, jika kucing terbiasa buang hajat di WC, bau dan kotorannya akan tetap bermasalah. Kita tidak tahu kapan kucing akan buang kotoran, kalau tiba-tiba kita atau tamu masuk ke WC dan menemukan kotoran kucing atau kencingnya, bisa berabe. Di samping itu, bau kotoran kucing yang tertinggal di WC akan jadi bau permanen di rumah, tidak enak bukan.

Solusinya adalah menyediakan boks pasir untuk kucing buang hajat, seperti pada gambar berikut ini.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Boks pasir ini dapat dibeli di toko perkakas rumah tangga ataupun di pet shop. Pasirnya merupakan pasir kristal, juga tersedia di pet shop dengan harga terjangkau, Rp.10.000/kg, atau Rp. 500 per setengah kilogram. Kucing kecil cukup setengah kilo sampai satu kilo per bulan, kucing besar biasanya satu hingga dua kilo per bulan. 

Kebutuhan pasir akan banyak bergantung pada jumlah kucing dan cuaca. Musim penghujan kucing akan sering pipis sehingga pasir cepat basah, otomatis menuntut cepat diganti yang baru. Ada yang rajin mencuci pasir kucing ini untuk dapat dipergunakan ulang, namun bagi yang tidak rajin dapat dengan cara menjemurnya di terik matahari setengah hari, kemudian digunakan lagi, insya Allah cukup sebulan. Jangan lupa mengganti pasir minimal dua minggu sekali dan mencuci boksnya juga dengan disinfektan atau cukup dengan Rinso, agar bebas kuman dan virus.

Catatan bagi kucing yang diare, maka pasir harus segera diganti dan boks harus segera dicuci bersih dengan disinfektan, sebab jika tidak digante virus diare akan menyebar pada kucing lainnya dan makin membuat si kucing sakit. Bagi kucing yang cacingan, harap pisahkan boks pasirnya dengan kucing lain.

Membuang Kotoran Kucing

Jika kucing membuang hajatnya di boks pasir, maka segera ambil kotoran kucing dengan sekop khusus pembuang kotoran kucing yang dapat dibeli di pet shop maupun dapat menggunakan sendok penggorengan bekas. Saya biasa membuang kotoran kucing dalam hal ini feses setiap kucing buang hajat, dimasukkan plastik kemudian dibuang ke pembuangan sampah. Pasir dalam boks jangan dibuang, gunakan lagi dengan cara jemur setengah hari atau cuci.

Rutin menjadwal membuang kotoran kucing setiap hari, dan juga menjemur boks pasirnya, insya Allah rumah bebas dari bau kotoran, kucing pun sehat.

Pertanyaannya kemudian pasti, apakah mudah mengajari kucing membuang kotorannya di wadah kotoran yang disediakan. Sepanjang pengetahuan saya, naluri kucing jika merasakan pasir akan tergerak untuk membuang kotorannya di pasir. Kalau kucing kecil diajari dari kecil akan terbiasa. Kucing besar, kadang jika logikanya jalan merasakan pasir akan terbiasa membuang kotoran di pasir yang disediakan, tetapi ada juga yang agak susah satu dua kali harus telaten mengajarinya.

Kucing yang telah disediakan boks pasir membuang kotorannya sembarangan? Coba cek apakah boks pasirnya basah semua oleh kencing, atau boksnya penuh dengan kotorannya dan belum sempat kita buang. Kucing pembersih seperti kucing saya biasanya tidak suka boks pasir yang penuh kotorannya, dan juga tidak suka jika boks pasir terlalu basah oleh kencingnya karena lupa menjemur atau lupa menggantinya yang baru, maka dia akan protes buang hajat sembarangan, tetapi jika boks pasir sudah bersih, dia akan kembali buang hajat ke boks tersebut.

Selamat memelihara kucing, jangan takut ribet dengan kotorannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun