Mohon tunggu...
Wenny Ira R
Wenny Ira R Mohon Tunggu... Penulis - Kybernan

Peneliti, Akademisi, Militansi Desa, Humanis, Berbudaya, Book Lover

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Motivasi Pendidikan dengan Karya Daur Ulang Sampah

26 Februari 2017   11:48 Diperbarui: 27 Februari 2017   00:00 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun sudah Sekolah Bank Sampah Perempuan Desa Penyengat Olak, Kecamatan jambi Luar Kota, Kabupaten Muara Jambi, Provinsi Jambi, berdiri sejak diinisiasi pada tahun 2016 oleh tim Community Development  Program Studi Studi Kepemerintahan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Nurdin Hamzah Jambi. 

Selama setahun tersebut, cukup lumayan kreatifitas daur ulang sampah yang dipelajari oleh perempuan Desa Penyengat Olak yang tergabung didalamnya, dari mulai daur ulang limbah koran bekas, bungkus mie dan kopi instan, kain perca, hingga limbah bahan jeans bekas. Didalamnya, administrasi Sekolah pun juga turut dibangun seiring dengan Visi Misi , tujuan dan sistem operasi serta kurikulum yang telah dikonsepkan.

Maka, untuk memperingati setahun berdirinya Sekolah Bank Sampah Perempuan Desa Penyengat Olak, sekaligus memperingati Hari Pengelolaan Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari 2017 kemarin, pengurusnya berinisiatif untuk membagikan semangat daur ulang sampah kepada generasi muda di Desa Penyengat Olak. 

Untuk itu, Madrasah Tsanawiyah Al Banat yang lokasinya tepat di seberang posko belajar Sekolah Bank Sampah Perempuan Desa Penyengat Olak, dipilih sebagai sasaran untuk berbagi kreatifitas daur ulang sampah pada sabtu 25 Februari 2017 kemarin. Pada kesempatan berbagi ini, kepalas Sekolah Bank Sampah Perempuan Desa Penyengat Olak dan guru-gurunya mengajari murid Madrasah kelas 1 hingga kelas 6 beberapa keratifitas daur ulang dari limbah koran, majalah dan gelas minuman instan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Selama satu setengah jam lebih, murid-murid madrasah tersebut dipandu oleh ibu-ibu Sekolah Bank Sampah Perempuan Desa Penyengat Olak untuk menghasilkan karya dari limbah yang telah disiapkan tersebut. Beberapa karya yang akhirnya dihasilkan oleh murid-murid Madrasah diantaranya yaitu : pigura foto dari limbah kertas koran dan majalah,  tempat pensil dari limbah kertas koran dan kardus perlak, dan tempat permen dari gelas minuman instan.

 Sepanjang waktu tersebut, mereka sangat tekun dan antusias terhadap kreatifitas daur ulang yang diajarkan, dan merekapun mengerjakannya dengan gembira. Hasilnya karya daur ulang mereka bagus dan rapi serta tak kalah kreatifnya, karena mereka juga cepat dan tanggap terhadap panduan yang diberikan dalam membuat karya.

Karya daur ulang murid-murid Madrasah Al- Banat yang dipandu oleh Skeolah Bank Sampah Perempuan Desa Penyengat Olak
Karya daur ulang murid-murid Madrasah Al- Banat yang dipandu oleh Skeolah Bank Sampah Perempuan Desa Penyengat Olak
Kegiatan Sekolah Bank Sampah perempuan Desa Penyengat Olak pada hari itu, tidak hanya mengajarkan kreasi daur ulang sampah, tetapi juga mengedukasi murid-murid Madrasah untuk tidak membuang sampah ke sungai Batanghari yang dekat dengan pemukiman mereka. Maka diakhir kegiatan beramai-ramai mereka berphoto dengan spanduk bertuliskan STOP Jangan Buang Sampah Ke Sungai. Spanduk merupakan pinjaman dari sekolah induk yaitu Sekolah Bank Sampah Al-Kausar Kota Jambi selaku pemegang merek Sekolah Bank Sampah yang pada 21 Februari 2017 mengkampanyekan untuk tidak membuang sampah ke sungai di sekitar kota Jambi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun