Mohon tunggu...
Wenny PutriHasana
Wenny PutriHasana Mohon Tunggu... Ahli Gizi - ahli gizi

menjadi tenaga kesehatan harus selalu update atas perubahan kesehatan yang ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk, Kenali Vaksin yang Sudah Masuk di Indonesia!

17 Oktober 2021   21:13 Diperbarui: 17 Oktober 2021   21:15 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Astrazeneca – dengan mekanisme non replikasi viral vektor, pemberian vaksin dilakukan 2 kali. Efikasi di USA dan UK sebesar 62-90% dan dianggap bisa mengatasi virus corona varian Delta dan Kappa. Untuk jarak pemberian dosis pertama dan kedua yaitu 21 hari.

  • Sinovac – virus corona yang diinaktifkan, pemberian vaksin dilakukan 2 kali dengan jarak pemberian dosis pertama dan kedua yaitu 28 hari. Merupakan vaksin yang paling banyak beredar di Indonesia dan dinyatakan aman pada anak usia 12-18 tahun. Efikasi di Turki sebesar 91,25% dan Brazil 78,2%. 

  • Sinopharm - virus corona yang ada diinaktifkan, pemberian vaksin dilakukan 2 kali pada dengan jarak 21 hari. Efikasi di UAE sebesar 86% dan diberikan pada usia 18 tahun ke atas. Vaksin merupakan vaksin gotong royong oleh Kimia Farma. Vaksin ini diberikan pada Program vaksinasi gotong royong oleh pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Program vaksinasi tersebut sudah dimulai sejak setelah Idul Fitri, yaitu pada 17 Mei 2021. Vaksinasi gotong royong ditujukan kepada pegawai dan keluarga, dengan biaya ditanggung oleh badan hukum atau badan usaha. 

  • Moderna – dengan mekanisme vaksin RNA, pemberian vaksin dilakukan 2 kali yaitu dengan jarak 28 hari. Menjadi pilihan booster yang diprioritaskan pada tenaga kesehatan. Vaksin ini diklaim ampuh melawan varian Delta, Kappa dan Gamma. Memiliki efikasi 95% di USA. 

  • Pfizer – dengan mekanisme virus RNA, pemberian vaksin dilakukan 2 kali dengan jarak 28 hari. Efikasi sebesar 95% di USA, Argentina dan Brazil dan memiliki peminat tinggi di seluruh dunia. Di Indonesia vaksin Pfizer telah diedarkan untuk vaksinasi sepanjang tahun 2021.

  • Efek samping dari pemberian vaksin antara lain pusing, mual, demam ringan, mengantuk, rasa lelah, dan lain-lain. Efek samping muncul tergantung dari imunitas masing-masing pasien, terkadang ada pasien tidak merasakan efek samping dari pemberian vaksin.  

    1. Kenapa ada 2 dosis dan 3 dosis?

    Tahapan vaksinasi Covid-19 berbeda, dosis pertama digunakan untuk mengidentifikasi atau mengenal vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya terhadap sistem kekebalan tubuh serta untuk memicu respons kekebalan awal.  Pada tahap dosis kedua (booster), kandungan di dalam vaksin akan membantu memperkuat respons imun yang telah terbentuk sebelumnya. Tak hanya itu, Ahli penyakit menular dari UCLA Health, Amerika Serikat, Otto Yang mengatakan bahwa suntikan kedua vaksin juga dapat memperbesar sistem imun tubuh untuk mempelajari virus dan mencari cara menangkal infeksi berikutnya serta memicu respons antibodi yang lebih cepat dan  efektif di masa mendatang. 

    Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi M. Epid mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 dosis ketiga  hanya akan diberikan kepada petugas kesehatan. Alasannya mereka memiliki risiko lebih besar dalam merawat pasien di fasilitas pelayanan kesehatan. 

    1. Jangan ragu untuk vaksinasi segera!

    Meskipun memiliki efek samping, manfaat yang didapatkan dari vaksinasi Covid-19 lebih besar. Ketika kekebalan tubuh terhadap Covid-19 sudah terbentuk pada setiap orang, maka akan terjadi herd immunity. Kegiatan seperti sekolah, perkantoran atau wisata yang telah lama ditinggalkan dapat dirasakan lagi. Memicu roda ekonomi dan sosial bergerak kembali sehingga situasi akan seperti sedia kala. 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun