Tak ingin membaca duka
Daku melipat senja
Menghardik masuk air mata
Diam-diam dia mengunci
Dirinya menangis sendiri
Membiarkan tiap tetesnya bermuara
Mengalir leluasa pada ceruk bendungannya
Tak ingin mengeja luka
Kubentak pemaafan
Membungkam segala tanya
Baca juga: Rendang dan Tahu
Diam-diam dia murung
Putus asa dia cenderung
Mendorong dirinya di tepian
Berdiri di ujung pengharapan
Dukaku dan lukaku menjadi hardik dan bentakku
Di sunyi ini daku mengaku
Tinggallah bersamaku
Hingga waktu pulihmu
Jogja, 14 Oktober 2024 | Wening Yuniasri
Baca juga: Duduk Berbincang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Alia Membaca
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!