Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan - Nominator Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Moksa

21 September 2024   13:13 Diperbarui: 21 September 2024   13:14 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ke manakah perginya
Jiwa-jiwa moksa
Mencari terbitnya matahari
Di puncak ini, adakah yang kucari?

Adakah gemuruh rindu damba
Bukan percumbuan sepi
Langkahku kembali disandung tanya;
Untuk apa aku kemari?

Apakah terhadap kesalku
aku berlari?
Apakah terhadap rusuhku
aku hindari?

Baca juga: Di Ambang Pintu

Jika pertemuan ini adalah cinta abadi
Maka aku tiada menyesali
Jikalau pulang kepada tafsiran
Puisi-puisi rindu tak berkesudahan

Jogja, 21 September 2024 | Wening Yuniasri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Jika Kau Izinkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun