Awan berceruk turun pada dokumentasi
Memanggilnya cantik, kakakku ini?
Jika dekatinya, kita terpental jungkal
Meski di luar bagai kapas terpintal
Dia seperti wanita
Diam-diam berbahaya
Pada kulit air muka cahaya
Badai topan sedang melanda
Dapatkah kau henti memuji
Biar lentikularis menyepi
Dan wanitaku tenang kembali
Melamarnya, wahai kapan waktu yang pasti
Baca juga: Rindu dan Seseorang yang Hendak Bertamu
Jogja, 19 September 2024 | Wening Yuniasri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Ketika Wanita Ditanya
Baca juga: Berkata Ayah Seorang Putri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!