Bumi memberi tanda,
Kepada langit ia bertanya
Mengenai perubahan yang dimauinya
Kapan dan mengapa
Langit memberi jeda bagi napasnya
Menyorong jawab nan gebah
Berapa orang mendamba perubahan baginya
Berapa banyak bersedia berubah?
Angin mengangkut sunyi sebagai jawab
Tiada bilangan terangkut darinya; mata mengerjap
Kalau begitu, berhentilah mendamba,
Jadilah!
Baca juga: Sejarah Kegigihan
Jogja, 26 Agustus 2024 | Wening Yuniasri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Mimpiku Bukan Daun yang Jatuh
Baca juga: Jadi Sangat Puitis
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!