Merentang busur adalah penderitaan
Bagi bahu lemah
Bagi punggung bungkuk, bagi postur buruk
Sebagian lagi bagi kantong lapuk
Â
Namun tidak bagi yang lain
Â
Penderitaan mengolah raga
Topeng, ilusi bagi jiwa manja
Nikmatilah, hayatilah derita
Aku memaksa diriku jua
Â
Anak panahku, finger tab-ku, arm guard-ku
Berpura-puralah tegap selalu
Menarik lebih banyak berkah waktu
Semakin tebal kantongku
Jogja, 20 Juli 2024 | Wening Yuniasri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Baca juga: Dari Bangku Tribun
Baca juga: Dari Derita Satu kepada yang Lain
Baca juga: Meromantisasi Kehidupan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!