Kubiarkan sunyi menjadi selimut
Kelebat ingatan memburu
Jarum dan benang melekatkanmu
Pada seprai waktu
Â
Angin dari jendela tinggi menyusup
Leluasa uap rindu, imajinasi palsu
Terjebak, detik menjelma ilusi
Terhadap pikirku; manifestasi
 Â
Di luar, purnama sempurna meremang aura
Pendar-pendar tulus dari ketiadaan pamrih
Mangkukku telah penuh cahaya
Langit tetap ingin menyepi
 Â
Padaku adalah bayangmu meronta mengelak
Menolak sebab yang menjadikan akibat
Segala cerita malam-malam sebelumnya
Tanda yang nyata; kita sama-sama mengetahui, sama-sama merasa
Â
Jogja, 24 Juni 2024 | Wening Yuniasri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H