Kerikil di pekaranganmu
Sebuah perdu, aroma mengusir serangga
Kau tak perlu jua meletakkan pengusir manusia
Baca juga: Gunting dan Keranjang di Sebuah Pekarangan
Hal yang aku berucap syukur
Â
Di mana bisa kuketuk?
Segala pintu terbuka
Baca juga: Rindu dan Seseorang yang Hendak Bertamu
Sebagaimana maaf yang kuharap kau menerima
Baca juga: Senandung Lagu bagi Ketertiban Umum
Seikat bunga, buat membujuk
Â
Kerikil yang kupijak
Berkata tak mengapa
Mengalah padamu
Mengejar selalu
Â
Satu-satunya yang mampu
Mengerti daku
Aku yang lain; sendirian
Dalam kurun hidup ke sekian
Jogja, 20 Juni 2024 | Wening Yuniasri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!