Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan - Nominator Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diikat Keberuntungan

19 Mei 2024   11:18 Diperbarui: 19 Mei 2024   11:21 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maukah kau diikat?

Aku mengerjap

Mencoba mengunyah benda liat

Baca juga: Sejoli Diksi

Meja licin bersudut empat ini membuatku ingin lenyap

Kita sudah saling kenal

Lalu lalang kendaraan di luar

Lebih kentara dan berjejal

Mengapa hanya kita pelanggan yang lapar?

Tahun berlalu

Rumah makan itu lebih sepi pengunjung

Pemiliknya merasa aku beruntung

Untuk tetap sendiri, saat itu

Jogja, 19 Mei 2024 | Wening Yuniasri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun