Debu studio dihajar sinar lampu
Aku mencoba membedakan mana ide dan doronganku
Kapan aku melukis lagi, aku pun ingin tahu
Ceruk palet dan endapan cat
Bisakah kita sedikit berharap
Agar jendela tinggi di seberang pintu
Dapat menengok dunia lebih jernih?
Aku tak ingin segelas air mata untuk menyeka kemuraman pada jendela itu
Cermin di dinding mencoba menghasut
Bukankah kau pernah berkata tak lagi dapat menangis?
Kuas kering di tangan seolah berkata coba kau gores jenis gembira mana pernah kau rasa
Kanvas itu basah diguyur duka pada masa lalu
Tapi bukankah aku layak untuk kebahagiaan?
Kuletakkan ransel duka dan melukis lebih banyak bahagia
Jogja, 28 April 2024 | Wening Yuniasri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H