Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan - Nominator Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memeluk Laut

11 April 2024   11:12 Diperbarui: 11 April 2024   11:17 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laut

Aku berdiri di tepian 

Sebagai ilusi yang ingin memeluknya

Bisaku melukis dayung di atas pasir yang rapuh

Meraih pasir dan mengayuhnya

Membiarkan angin menghentak pakaianku

Ombak dan angin bisa saja saling mendekat kuping

Mengira begini begitu; sungguh kasihan mereka

Dengan demikian aku dapat merengkuh dayung pasirku ke tengah

Menjadikan selendang perahu

Tenggelam bersama laut nuraniku

Sebelum mereka mengetuk pintu

Memaafkan adalah untuk kedamaian diriku

Jogja, 11 April 2024 | Wening Yuniasri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun