Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan - Nominator Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dagu, Gerimis dan Saudara Kandung yang Manis

30 Maret 2024   05:09 Diperbarui: 30 Maret 2024   05:10 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah adikku, betapa kasihan orang itu

Pada siang gerimis dua saudara kandung 

Menyandang ransel di bahu

Melintas sebuah warung

 

Ada pengemis 

 

Adik bekernyit kerut dahi

Sang kakak tak arah pandang 

Kepada pengemis di seberang

Kepala adik mengira, menduga arti

 

Jangan menunjuk dengan mata, Kak

Juga bukan dengan dagu!

Kelima jari tangan kanan ia rapatkan

Disorongnya ke arah kakak

 

Sang kakak meringis, bukan pengemis

Kasihan kakak belum dapat menunjuk secara manis

Jogja, 30 Maret 2024 | Wening Yuniasri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun