Sejak cermin di dinding pecah
Aku tersadar
Bahwa kepribadian
Tetap utuh bersamaku
Jari-jemari tergerak
Melepas serpihnya
Menepis debu di lenganku
Aku mendapat pelajaran
Barang yang lepas
Dapat rukun kembali
Menjadi sahabat terdekat
Kaca dapat pecah
Adalah hal yang lumrah
Sebab karakternya
Memang begitu
Kaca yang pecah telah bersalin rupa
Menarik semakin cantik
Dalam mozaik
[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!