Nyamuk loreng atau biasa kita kenal dengan Aedes sering kita temui dimanapun kita berada, baik di dalam maupun di luar rumah; di desa maupun di kota. Si loreng ini terkenal dengan sebutan nyamuk demam berdarah. Benarkah demikian? Untuk lebih jelasnya, mari kita belajar tentang nyamuk loreng yang sangat terkenal ini.
Klasifikasi Ilmiah Aedes
Nyamuk loreng ini sebenarnya memiliki nama ilmiah Aedes. Nama ini berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti "tidak menyenangkan", karena keberadaan nyamuk ini tidak menyenangkan manusia di sekitarnya. Aedes masuk dalam filum Arthropoda, kelas Insecta, ordo Diptera,famili Culicidae dan genus Aedes1. Spesies nyamuk Aedes ini sangat banyak jumlahnya, tapi yang sangat populer di kalangan masyarakat adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Siklus Hidup Aedes
Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna karena tergolong dalam kelas Insecta. Ada empat stadium yang harus dilalui dalam proses metamorfosis ini, yakni : stadium telur, larva, pupa dan dewasa2.
Stadium Telur
Sel telur nyamuk betina dibuahi oleh spermatozoa nyamuk jantan sehingga menghasilkan zigot yang kemudian berkembang menjadi telur nyamuk. Telur nyamuk yang masih baru berwarna putih, namun setelah dua jam berubah berwarna hitam, diletakkan di permukaan air yang jernih2,3. Telur nyamuk akan menetas menjadi larva jika berada di dalam air, jika tidak berada di dalam air telur nyamuk bisa bertahan sampai berbulan-bulan4. Dari telur berubah menjadi larva membutuhkan waktu sekitar 2 sampai dengan 7 hari sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada5. Selama hidupnya, nyamuk betina bisa bertelur sebanyak 5 kali, dengan jumlah rata-rata 100 -- 200 butir telur setiap kali bertelur5.
Gambar 1 Telur Nyamuk Aedes4
Nyamuk Aedesseringnya meletakkan telurnya pada tunggul pohon, lubang pohon, ketiak daun di hutan, pada wadah buatan di lingkungan perkotaan, di tempat-tempat air bersih, genangan-genangan air yang tidak kontak langsung dengan tanah seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan pot, tatakan kulkas, talang, tangki air, ketiak daun, lubang pohon, tumpukan ban bahkan pada sumur gali3,6.
Stadium Larva
Setelah menetas, telur berubah menjadi larva yang dikenal dengan sebutan jentik. Jentik ini tumbuh dan berkembang di permukaan air yang jernih selama minimal 5 hari hingga berubah menjadi pupa2,4. Larva memakan mikroba dan jasad renik yang ada di air untuk pertumbuhan dan perkembangannya, seperti alga flagelata, ciliata, zooplankton, fitoplankton dan organisme-organisme kecil lainnya3,5.