Mohon tunggu...
weningtyas widiasih
weningtyas widiasih Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswi yang terdampar d PSIK FK UNDIP. Dan tahun ini, 2010, merupakan tahun pertama kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Macet? Apa Kata Dunia...

22 November 2010   16:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:23 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transportasi sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia. Sarana transportasi tentu bermacam- macam, yakni transportasi darat, laut, dan udara. Semua jenis transportasi berperan besar dalam kegiatan manusia. Namun, saat ini yang bermasalah adalah transportasi darat. Mengapa? Karena sering terjadi kemacetan terutama di kota – kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bogor, dan sebagainya. Kemacetan lalu lintas merupakan suatu hal yang sudah biasa kita dengar bahkan seringkali kita alami sendiri dalam kehidupan sehari – hari. Sebagai akibatnya, orang – orang yang terjebak kemacetan terlambat datang ke suatu acara. Kemacetan menimbulkan dampak yang besar bagi masyarakat karena mengganggu akivitas mereka terutama masalah waktu karena daya tempuhnya makin lama. Misalnya saja seseorang yang mobilitasnya cukup tinggi jika terjebak macet tentu menghambat produktivitas, banyak kesempatan yang hilang karena terjebak macet. Permasalahan lalu lintas berupa kemacetan pada umumnya terjadi di kawasan yang mempunyai intensitas kegiatan yang tinggi terutama pada jam – jam puncak. Kemacetan dapat terjadi dikarenakan volume kendaraan yang tidak seimbang dengan kapasitas jalan disamping adanya percampuran moda/angkutan dan juga pada saat tertentu seperti hari libur dan hari besar. Pertumbuhan kendaraan setiap tahuannya mencapai 9 – 11%. Akibatnya kapasitas jalan dengan jumlah kendaraan tidak sepadan. Dengan pertumbuhan kendaraan tersebut membuat keadaan di jalan raya menjadi semakin ruwet serta ruwas jalan raya pun serasa makin sempit. Selain karena peningkatan volume kendaraan penyebab kemacetan adalah masih banyaknya angkutan umum yang sering ngetem (menanti penumpang) sembarangan, menaikkan dan menurunkan penumpang di tengah jalan serta para sopir angkot yang mengoperasikan atau mengemudikan kendaraannya dengan serampangan. Selain itu, banyak sopir angkot yang memberhentikan kendaraannya di perempatan atau pertigaan jalan sehingga membuat kemacetan. Perilaku para sopir ini tidak disiplin dan tidak tertib namun sayangnya tidak ada petugas yang menertibkan. Banyaknya kendaraan pribadi yang parkir sembarangan sehingga menghabiskan lebih dari setengah badan jalan tentu mengakibatkan terjadinya kemacetan. Jika difungsikan secara normal, jalan tersebut bisa digunakan untuk melintas tiga hingga empat kendaraan sekaligus akibat parkir liar maka hanya dua kendaraan yang dapat melintas. Pada dasarnya optimal tidaknya pelayanan transportasi tergantung pada dua aspek dasar yaitu ketersediaan sarana transportasi dan ketersediaan prasarana transportasi. Sarana transportasi diartikan sebagai fasilitas yang dapat bergerak menuju daerah tujuan seperti ketersediaan moda/angkutan. Sedangkan prasarana dapat diartikan sebagai ketersediaan sistem jaringan yang bersifat statis seperti keberadaan jalan dan tempat – tempat pemberhentian. Solusi yang diharapkan adalah hendaknya masing – masing individu mempunyai kesadaran untuk turut serta menanggulangi kemacetan misalnya saja dengan tertib lalu lintas disiplin jika berada di jalan raya. Tentu dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dengan warga masyarakat. Sehingga tidak hanya pemerintah yang bersusah payah mengurus kemacetan lalu lintas, mencari solusi dan menerapkan solusi tersebut secara nyata. Tanpa adanya dukungan dari masyarakat, tanpa adanya kesadaran dari masyarakat untuk turut serta mengurangi kemacetan tentu semuanya akan sia – sia. Kerjasama semua pihak sangat dibutuhkan , sehingga tidak hanya pemerintah yang selalu disalahkan, dan tidak selalu petugas lalu lintas yang selalu dijadikan kambing hitam. Semua ikut berperan dalam penanggulangan kemacetan demi terwujudnya kelancaran, kenyamanan, dan ketertiban dalam berkendara di jalan raya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun