Pembaca tentunya sebagian sudah pernah mengunjungi kebun binatang, baik yang di dalam kota, luar kota, maupun luar negeri. Sebagian besar konsep kebun binatang yang ada adalah “caged zoo” atau melihat hewan dalam kandang atau lapisan kaca tebal, atau bisa juga berkonsep “safari” yaitu pengunjung naik mobil mengelilingi area kebun binatang. Tapi ulasan saya kali ini akan membahas tentang sebuah tempat di Australia yang berkonsep seperti tulisan saya : Kebun Binatang Tanpa Tembok. Stay tuned!
Kangaroo Island terletak di teritori South Australia, sebuah pulau kecil yang terpisah dari benua utamanya. Untuk mencapai pulau ini, saya dan suami harus naik pesawat domestik dari Sydney ke Adelaide terlebih dulu kemudian lanjut dengan ferry selama 45 menit langsung menuju Kangaroo Island. Apa yang menarik dari pulau ini?Well, Kangaroo Island merupakan pulau yang dikonservasi oleh pemerintah untuk melindungi wildlife yang ada.
Hati-hati berkendara di jalanan pulau ini karena kangguru, wallaby, wombat, atau landak bisa saja tiba-tiba melintas. Sepanjang perjalanan selama saya di sana saja entah sudah berapa banyak saya melihat mayat kangguru dan wallaby. Jadi jika Anda menemukan rambu-rambu bergambar hewan-hewan tersebut, turunkan kecepatan mobil Anda sesuai dengan speed limit yang terpampang di sepanjang jalan.
Seal Bay
Apa bedanya singa laut tipe native Australian dengan tipe New Zealand yang banyak terlihat di Flinders Chase? Singa laut tipe native Australian memiliki bulu berwarna lebih terang, selain itu mereka juga lebih banyak menghabiskan waktu di pantai. Bahkan kalau cuaca sedang sangat dingin, mereka bisa tidur-tiduran di bawah semak yang jaraknya cukup jauh dari mulut pantai untuk menghindari angin dingin!
Ingat bahwa singa-singa laut itu tetap merupakan hewan liar! Jangan rebut dan mengganggu rutinitas mereka. Kita hanya bersifat observasi atau mengamati. Jangan berpisah dari rombongan karena mereka cenderung tidak akan menyerang kelompok yang ramai. Jangan berjalan melintas di antara 2 singa laut jantan yang sedang bertengkar. Jangan bertepuk tangan bersuit-suit memanggil-manggil singa laut karena mereka bukan anjing piaraan kita di rumah! (seperti serombongan turis China yang bersuit-suit mengganggu singa laut yang lagi tidur hanya untuk difoto.
Anjing laut ini tidur bukan karena malas tapi mengumpulkan tenaga kembalo setelah lelah menerjang ombak mencari makan di laut selama 3 hari!!). Jangan memberi makan apapun kepada mereka karena bisa menularkan penyakit kepada mereka. Jumlah singa laut terus menurun walaupun sudah dilakukan konservasi ketat di sepanjang Seal Bay, karena itu hal yang dapat kita lakukan adalah tidak mencemari tempat tinggal mereka.
Terletak di ujung barat pulau, berjarak sekitar 1 jam menyetir dari Seal Bay. Taman Nasional ini sangat besar dan menawarkan beberapa hal menarik yang bisa dilihat dan beberapa pilihan trekking. Biaya masuk AUD 11/orang, tempelkan kuitansi pembayaran di kaca depan bagian dalam mobil Anda untuk free parking.
Psst, bahkan di atas pohon yang menaungi mobil kami parkir ada koala lagi tidur lho! Ketika kami kembali, koalanya masih di atas pohon dengan pose yang sama! Lucu kan!
Tempat pertama yang bisa dikunjungi adalah Platypus Waterhole yang letaknya hanya di belakang gedung informasi. Jika beruntung Anda bisa melihat platypus karena hewannya pemalu.
Angin di balik batu besar bertiup sangat kencang sehingga jika Anda lengah dapat mendorong Anda jatuh langsung ke laut lepas! Perhatikan anak-anak Anda (jika bepergian membawa anak) agar tidak berlarian ke balik batu besar. Beberapa sudut di lokasi ini dapat terlihat seperti lokasi shooting Star Wars, padahal hanya di atas batu.
2 tempat ini lokasinya berdekatan, bisa dicapai dengan jalan kaki namun jika Anda sudah lelah dan ingin menyetir sekitar 500 meter ke bawah juga tersedia tempat parkir.
Tempat ini betul-betul berbentuk kebun binatang dengan hewan di dalam kandang, namun sebagian besar isinya merupakan hewan yatim piatu dan terlantar sehingga pemiliknya setuju untuk mengadopsi dan membesarkan mereka. Biaya masuknya cukup mahal yaitu AUD 33/orang dan jika ingin menggendong koala Anda perlu membayar tambahan AUD 20/orang.
Sebetulnya boleh dikatakan saya kurang beruntung ketika mengunjungi tempat ini karena hujan besar dan anginnya sangat dingin! Tapi karena cuaca buruk, pengunjung hanya saya dan suami, kami diberi kesempatan menggendong koala cukup lama. Petugas di sana bercerita bahwa kemarin pengunjung sangat ramai sehingga walaupun di jam koala feeding, tidak semua orang boleh menggendong koalanya karena dikhawatirkan koala akan stress dipegang terlalu banyak orang. Di sini saya juga bisa hand-feeding kangguru dan wallaby, termasuk yang albino. Saya rasa tempat ini menyenangkan untuk pengunjung yang membawa anak.
Berikut adalah rincian biaya dan hal-hal yang perlu diperhatikan jika ingin mengunjungi Kangaroo Island dari Sydney : (karena saya dan suami mengambil rute pesawat awal Jakarta-Sydney-Jakarta)
Tiket pesawat (saya menggunakan Jetstar) Sydney-Adelaide : AUD 147/orang (AUD 1 = IDR 9.700 ketika saya pergi berlibur lebaran tahun ini).
Airport link (transfer dari Kingsford Smith International to Domestic Airport) : AUD 6/orang sekali jalan (pindah ke T2 domestik hanya beda 1 perhentian kereta, beli tiket di atas lalu turun ke underground, platform nomer 1).
Jika ingin mengikuti itinerary pembagian waktu seperti milik saya maka dari Jakarta jadwalnya seperti ini :
Jakarta-Denpasar : 18.30 WIB - 21.30 WITA (saya dan suami pakai Garuda Indonesia jadi transit di Bali. Tips : kalau mau pakai Garuda lebih enak cari rute direct flight karena transit di Bali super rempong dan jarak antara bandara domestik ke internasional super jauh!!! Hati-hati bisa ketinggalan pesawat , belum antri screening dan imigrasinya yang penuh dan tidak ada kebijakan mendahulukan penumpang yang hanya transit =.= )
Denpasar-Sydney : 23.30 WITA – 07.25 waktu lokal
Ferry dari Cape Jervis-Penneshaw : 18.00-18.45 (jadwal keberangkatan ferry dari dan ke Kangaroo Island dapat dilihat di website SeaLink).
Saya sih suka dengan meat pie dan sausage roll nya =P, apalagi ditambah coklat panas karena saya pergi pas musim dingin. Nyamm! Oh iya sebelum lupa, kita tidak diizinkan membawa beberapa jenis makanan sampai hewan tertentu masuk ke dalam pulau (bahkan ada larangan membawa fox masuk ke pulau haha..) untuk melindungi alam Kangaroo Island.
Hal lain yang perlu dipersiapkan untuk mengelilingi Kangaroo Island adalah kendaraan!
Saya sangat menyarankan untuk rental mobil, dan kalau bisa yang 4 wheel drive karena beberapa rute jalanan di pulau kurang bersahabat (meskipun bagi orang Indonesia sih kayanya cetek deh pasti! Tapi daripada sudah sampai di sana terus ga dikasih pakai mobilnya, lebih baik ikut peraturan saja yaa). Mengapa rental mobil? Karena Kangaroo Island adalah pulau yang sepi penduduknya. Tidak ada akses subway, train, bus lokal, atau trem! Jadi pilihannya hanya : sewa mobil atau ikut tur lokal yang harganya sudah pasti jadi lebih mahal. Jika ingin berhemat boleh saja menyewa karavan, jadi tidak perlu tinggal di hotel lagi. Selain itu menyewa karavan juga mempunyai keuntungan bisa lebih dekat dengan alam!
Jika ingin rental mobil, bisa dilakukan dari Jakarta (suami sayabooking melalui perusahaan Hertz karena bisa diambil di bandara Adelaide dan dikembalikan nanti di Sydney). Untuk mobil sewaan kami (Mitsubishi Outlander) selama 7 hari biayanya sekitar USD 424.73, bensin ditanggung sendiri. Entah mengapa saya dan suami merasa bensin yang brand BP lebih murah dan lebih irit ketimbang brand lainnya hehe..
Kota utama di Kangaroo Island adalah Kingscote yang jaraknya kira-kira 45 menit berkendara dari Penneshaw. Tapi jangan pikir “kota” di Kangaroo Island akan semarak dan ramai! Setibanya saya di Kingscote yang waktu itu mungkin baru pukul 7 malam saja jalanan sudah sepiii dan gelap! Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan! Hahaha tapi kota kecil dan sepi seperti ini yang memang saya sukai. Kami menginap di Aurora Ozone Hotel di kota Kingscote dengan tarif AUD 186.15/malam/2 orang. Hotelnya bersih dan cantik, ada air panas, dapat free wifi, free parking, dan restoran di bawah menyajikan steak yang besar dan enak. Belum lagi, saya dan suami ternyata mendapat kamar dengan balkon dan pemandangan yang langsung menghadap pantai.
Dr. Wenny Kurniawan (wenikurniawan@yahoo.com, ig : @kurniawanwenny )
Sumber Foto: Dokumen Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H