Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas)  diperingati setiap tanggal 20 Mei. Tepat pada hari ini, sesungguhnya  salah satu peristiwa penting yang menandai lahirnya kebangkitan bangsa Indonesia diperingati setiap tahunnya.
Tahun ini peringatan tersebut juga bertepatan dengan suasana bulan suci Ramadan. Dimana Umat Muslim tengah menunaikan kewajiban berpuasa dalam rangka meraih kemenangan di hari Idul Fitri.
Tidak hanya itu, Harkitnas kali ini juga bertepatan dengan suasana prihatin yang dilalui yang dilalui oleh masyarakatdan bangsa Indonesia. suasana prihatin yang timbul  akibat adanya pandemi Covid-19.  Â
Sesungguhnya, peringatan Harkitnas ini disesuaikan dengan hari lahirnya Organisasi Budi Utomo. Sebuah organisasi yang lahir 112 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 20 Mei 1908 silam.
Dikutip Kompas.com, menyatakan bahwa ada beberapa pihak menjadi pendiri organisasi Budi Utomo, namun yang paling terkenal adalah kedua tokoh berikut yakni Dokter Soetomo dan Dokter Wahidin Sudirohusodo.
Masih dari laman kompas.com, Budi Utomo memiliki tujuan untuk menyadarkan rakyat Indonesia dengan berusaha meningkatkan kemajuan penghidupan bangsa dengan cara mencerdaskan rakyatnya.
Jadi bisa dikatakan bahwa berdirinya organisasi Budi Otomo disebut sebagai salah satu tonggak penting  dalam rangka kebangkitan Indonesia  sebagai sebuah bangsa. Inilah yang nampaknya yang mendasari dijadikannya hari berdirinya Budi Utomo tersebut sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Banyak nilai dan makna yang terkandung dari Peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Salah satunya adalah menumbuhkan semangat untuk bangkit dari keterbelakangan dan ketertindasan. Saat sekarang pun semangat tersebut masih bisa diusung. Tentunya sesuai dengan  konteks dan keadaan yang tengah terjadi dan dihadapi oleh bangsa saat  Ini.
Selain itu, Harkitnas tahun ini bertepatan dengan datangnya bulan Ramadan. Tepatnya, di penghujung Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi. Dimana sebentar lagi umat Islam akan merayakan hari kemenangan yakni Hari Raya Idul Fitri, setelah menuanaikan ibadah puasa dan ibadah lainnya selama bulan suci ini.
Namun tentu saja Ramadan kali ini berbeda jauh  dengan Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Dimana bangsa ini tengah berada kondisi serba terbatas dan juga terpuruk. Semua disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang telah banyak merubah tatanan kehidupan masyarakat dan juga bangsa. Â
Ini merupakan sebuah kondisi yang sangat memprihatinkan yang di tengah dihadapi masyarakat dan bangsa ini. Bulan Ramadan dilalui  dalam keaadaan serba terbatas. Bukan hanya itu, kondisi pandemi ini bahkan telah menghantarkan kehidupan sebagian orang menjadi sangat terpuruk.