Mohon tunggu...
Weni Indriyani
Weni Indriyani Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar/ Mahasiswa

Artikel | Resensi Film | Resensi Novel | Cerita Fiksi | Liburan #belajarbareng

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sinopsis Novel 'Negeri 5 Menara' Karya A. Fuadi

28 Oktober 2022   11:54 Diperbarui: 1 Oktober 2024   12:09 3318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinopsis Novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi

A. Identitas Karya

  • Judul : Negeri 5 Menara
  • Penulis : A. Fuadi
  • Genre : Fiksi
  • Halaman : 423 halaman
  • Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
  • Alamat : Jl. Palmerah Barat 29-37 Jakarta 10270
  • Tahun : Cetakan pertama Juli 2009
  • ISBN : 978-979-22-4861-6

B. Tentang Penulis

Novel Negeri 5 Menara adalah buku pertama dari sebuah trilogi. Ditulis oleh Ahmad Fuadi atau biasa dikenal dengan A. Fuadi. A. Fuadi merupakan mantan wartawan Tempo dan VOA, penerima 8 beasiswa luar negeri, penyuka fotografi, dan terkahir menjadi Direktur Komunikasi di sebuah NGO konservasi. Alumni Pondok Modern Gonotr, Hi Unpad, George Washington University, dan Royal Holloway, University Of London ini meniatkan sebagian royalti trilogi ini untuk membangun Komunitas Menara, sebuah lembaga sosial untuk membantu pendidikan orang yang tidak mampu dengan basis sukarelawan.

C. Sinopsis Cerita

Novel Negeri 5 Menara merupakan novel yang terinspirasi dari pengalaman penulis sendiri. Pengalaman penulis menikmati Pendidikan di sebuah pondok yaitu Pondok Modern Gontor. Semua tokoh utama yang hadir dalam novel ini pun terisnpirasi oleh sosok asli teman dari penulis, beberapa lagi adalah gabungan dari beberapa karakter yang sebenarnya. Novel Negeri 5 Menara mengisahkan seorang anak yang hidup di tanah Minangkabau ini ingin melanjutkan pendidikannya di sebuah universitas yaitu ITB, tokoh yang Bernama Alif ini ingin menjadi seperti Habibie, namun impian itu harus lenyap, karena ibunya meminta Alif untuk melanjutkan Pendidikan di pesantren saja, selain itu juga karena terbatasnya dana yang dimiliki keluarga Alif. Kemudian Alif memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di pesantren.

Untuk dapat masuk di Pesantren Madani, para calon santri diharuskan mengikuti ujian tertulis terlebih dahulu. Pada tes tertulis ini Alif kemudian dinyatakan lulus, dan diterima menjadi santri Pesantren Madani. Ada rasa kecewa juga bahagia di hati Alif, senang karena melihat senyum bapaknya dan kecewa karena ia harus memendam impiannya untuk menjadi seperti Habibie.

Dihari pertama di Pondok Madani, Alif terkesima dengan mantera sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Awal mula pertemuan keenam sahabat itu, bermula ketika mereka mendapat hukuman jewer berantai, dikarenakan mereka sedang mengangkat lemari menuju asrama akibatnya mereka terlamabat mengikuti ibadah Dzuhur, Keenam sahabat itu kemudian berteman dengan baik bahkan satu asrama.

Tokoh Alif berteman dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dai Sumenep, Atang dari Bandung, dan Baso dari Gowa. Keenam sahabat itu kemudian mendapat sebuah julukan dari seorang teman yang tidak sengaja memanggil mereka, julukan tersbut adalah Sahibul Menara, Pemilik Menara. Dan mereka menyepakati njulukan tersebut. Di bawah menara masjid, mereka menunggu Maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak ke ufuk. Awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Dibawah menara itu kemudian mereka menyebutkan negara mereka yang akan mereka datangi kelak.

Disini lah perjalanan mereka dimulai, dengan berbagai konflik dan proses belajar yang tidak mudah pada akhirrnya mereka bisa meraih mimpi masing-masing.


Man Jadda Wajada

"Siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti akan berhasil"

- Novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi

Silahkan teman-teman membaca novel Negeri 5 Menara karena novel ini penuh akan pesan yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.

Selamat Membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun