Karya : Weni Indriyani
Suatu hari, Bora sedang membersihkan taman rumahnya. Ini adalah kegiatan yang selalu ia lakukan di sore hari.
Ketika Bora sedang membersihkan tamannya, ia di kejutkan dengan kehadiran kelinci yang tiba-tiba saja berada di rerumputan tamannya. Kelinci itu memiliki bulu yang putih bersih dan halus.
"Sedang apa kau disini kelinci?" Tanya Bora
Bora mendekati kelinci putih itu. Namun, kelinci itu menjauhi Bora. Ketakutan terlihat jelas dimata Kelinci itu. Kelinci kemudian berlari menjauh.
Bora kemudian mengikuti kemana Kelinci itu pergi. Namun Kelinci mengira, gadis kecil itu mengejar dirinya. Kelinci dengan tergesa-gesa lompat kesana-kemari untuk menghindari kejaran Bora.
Namun, karena Kelinci tidak melihat ada ranting pohon, sehingga Kelinci terjatuh.
"Oh tidak!!" Bora berlari mendekati Kelinci
Kelinci merasa takut, namun ia tidak bisa  berlari karena kakinya terluka akibat tergores ranting pohon kering.
"Jangan takut Kelinci. Aku tidak akan menyakitimu" Bora mengangkat Kelinci itu dengan perlahan agar Kelinci tidak merasakan sakit pada lukanya. Bora membawa Kelinci dalam pelukannya dan membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, Bora kemudian mengobati luka pada kaki Kelinci.
"Ini pasti sangat sakit" Bora merasa sedih melihat luka Kelinci.
"Maafkan aku Kelinci, aku tidak bermaksud mengejarmu tadi. Aku hanya ingin memelukmu"
Dengan perlahan Bora mengobati luka pada kaki kelinci akibat goresan ranting pohon tadi.
Karena hari sudah gelap, Bora membawa kelinci ke kamarnya yang kecil. Ia meletakkan kelinci di tempat tidurnya. Kemudian Bora terlelap.
Di pagi hari, Bora terbangun. Namun Bora dikejutkan dengan kehadiran makanan yang tersedia di meja kamarnya.
Bora bingung sekaligus terkejut. Ia bingung siapa yang menyiapkan makanan yang terlihat enak itu? Sedangkan dia hanya tinggal bersama kelinci yang ia temukan di taman rumahnya itu.
Bora melihat Kelinci yang sedang bersantai di atas meja, dimana makanan lezat itu berada. Bora tersenyum bahagia melihat makanan enak itu. Karena ia sudah merasa lapar, ia menyantap makanan itu dengan lahap. Dia juga tidak lupa membagi makanannya dengan Kelinci.
"Makanan ini sangat lezat. Aku merasakan perutku membuncit" Bora tertawa
"Apakah kau menikmatinya?" Tanya Bora pada Kelinci
Bora tersenyum dan mengelus lembut Kelinci
"Aku senang kau ada disini. Aku jadi tidak merasa kesepian" Bora masih mengelus Kelinci dengan sayang
"Ikutlah denganku"
Bora menghentikan gerakan mengelus Kelinci. Ia terkejut mendengar suara itu dari Kelinci
"Kau berbicara?" Tanya Bora tidak percaya
"Ya" jawab Kelinci
"Apa aku sedang bermimpi??!" Bora masih tidak percaya
"Tidak, aku memang bisa berbicara" jawab Kelinci tersenym
Bora tersenyum bahagia.
"Ini sungguh menakjubkan!"
"Artinya kau adalah Kelinci ajaib. Pasti makanan ini juga perbuatanmu kan?" Tanya Bora
"Ya tentu. Itu hadiah dariku karena kau telah menolongku yang terluka" jawab Kelinci
"Terima kasih Kelinci" ucap Bora. Ia berterima kasih kepada Kelinci yang telah memberinya makanan yang sangat lezat seumur hidupnya
"Itu adalah makanan terenak yang pernah aku makan"
"Aku butuh bantuanmu. Apakah kau bisa membantu ku?" Tanya Kelinci
"Tentu. Aku pasti akan membantumu"
"Aku membutuhkan bantuanmu untuk membawaku kembali ke istana"
"Istana?" Tanya Bora kembali dikejutkan
"Ya, kakiku belum pulih, aku tidak bisa berjalan menuju istanaku"
"B.. Baa.. Baiklah" Bora mengangkat Kelinci dan membawanya ke pelukannya.
"Aku akan menunjukkan jalannya padamu" ujar Kelinci
Dalam perjalanan menuju istana Kelinci, kelinci menceritakan tentang jati dirinya kepada Bora, yang sepertinya Bora sangat bingung dengannya.
"Aku seorang putri dari Istana Kelinci."
"Lalu apa yang kau lakukan di luar sini?" Tanya Bora
"Aku tersesat. Sebelumnya aku sedang bermain dengan teman-temanku. Kami sedang bermain ditaman. Saat itu aku melihat kupu-kupu yang sangat cantik. Kupu-kupu itu berwarna biru dan aku menyukai warnanya.Â
Kemudian aku mengikuti kupu-kupu itu kemanapun terbang. Namun kupu-kupu semakin terbang tinggi dan aku kehilangan dirinya. Aku tidak tahu dimana diriku berada dan aku tidak tahu jalan kembali ke istana. Kemudian aku melihat rumahmu, dan aku mendatangi rumahmu." Cerita Kelinci
"Oh malang sekali. Lain kali kau harus lebih berhati-hati. Di desa ini sangat rawan. Orang-orang desa jika melihat binatang, seperti kelinci pasti akan langsung ditangkap"
"Beruntungnya aku bertemu denganmu. Terima kasih..."
"Panggil aku Bora. Namaku Bora" ujar Bora memperkenalkan dirinya
"Oh iya, kita belum saling kenal. Aku Putri Bunny. Salam kenal Bora"
"Salam kenal Putri" jawab Bora dengan sopan
"Panggil aku Bunny saja" pinta Putri Bunny
Tidak lama mereka sampai di istana Kelinci.
"Ini adalah istana Kelinci" ujar Kelinci memberitahu
Istana itu sangat kecil untuk Bora. Namun istana itu sangat indah. Dengan taman dan beberapa bunga tumbuh dengan cantik disana.
Ketika Kelinci membawa Bora melangkah menuju taman, Bora melihatnamun tidak begitu jelas. Disana ada bangunan besar dibalik pepohonan yang tinggi. Bora tidak dapat melihatnya dengan jelas. Dan istana itu sangat indah.
"Baiklah, aku harus segera kembali. Hari akan semakin gelap" pamit Bora
"Tinggallah disini Bora." Pinta Kelinci
"Bagaimana caranya?" Bora bingung karena ukuran tubuhnya yang besar. Tubuhnya tidak akan bisa masuk ke istana itu. Istana itu terlalu kecil untuk ukuran tubuhnya.
"Pejamkan matamu." Pintamu Kelinci
Tiba-tiba sinar kemilau menyelimuti tubuh Bora. Dan membawanya terbang ke udara. Kelinci dengan kekuatan ajaibnya mengubah ukuran tubuh Bora.
Bora membuka matanya, dia terkejut melihat ukuran tubuhnya yang kini sama seperti Kelinci.
Walaupun sedikit terkejut, namun Bora menyukai ini.
"Ini sungguh ajaib" ujar Bora merasa takjub
"Kau bisa tinggal bersama ku selamanya. Kau tidak akan kesepian lagi karena aku akan selalu menemanimu" ucap Kelinci bahagia
"Terima kasih Putri Bunny."
"Lalu apakah aku akan bisa kembali dalam ukuranku yang semula?" Tanya Bora
"Tentu. Kau bisa mengendalikan itu sendiri. Kau cukup ucapkan mantra  'vhrishca' maka kau akan kembali dalam bentuk tubuhmu yang semula" jelas Putri Bunny
"Terima kasih banyak Putri" Bora akan mengingat mantra itu
"Terima kasih kembali dan Selamat datang di Istana Kelinci" ujar Putri Bunny
Dan mereka pun memasuki Istana Kelinci yang megah itu. Didalamnya sangat luas.
Akhirnya Bora pun tinggal disana namun terkadang ia kembali ke rumah miliknya. Dan Bora pun bersahabat baik dengan Putri Bunny.
Penulis: Weni Indriyani
Email  : weniindriyani558@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H