Ketika kesibukkan menjadi jeda,
Adakah secuil rindu tetap bergelora di dada ?
Ketika jarak semakin curam memisahkan,
Adakah hati ini akan tetap dapat berdekatan ?
Ketika komunikasi mulai terhambat,
Masihkan bayangku berkelebat ?
Ketika kesetiaan menjadi sebuah tanya,
Masih bisa kah kita untuk saling percaya ?
Ketika keraguan menyelimuti kalbu,
Adakah ucapku bisa menyakinkanmu ?
dan Ketika hati di hajar amarah,
Mampukah cinta kita tetap membuat semua kembali indah ?
Wahai pria di sebrang sana,
Kapan ruang waktu akan membuat kita bersama ?
Wahai priaku yang paling angkuh,
Yakin kah hati kita akan tetap utuh ?
Wahai priaku tertampan,
Sampai kapan kita mampu bertahan ?
Karna,
Dalam jarak yang memisahkan raga,
Dalam diam yang membuat kebisuan,
Dalam rindu yang mulai menyesakkan,
Dalam air mata yang membanjiri pipi,
Dan,
Dalam penantian yang tak kunjung usai,
Aku masih menanti mu wahai pria..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H