Mohon tunggu...
wendy sofiandri
wendy sofiandri Mohon Tunggu... Petani - petani muda

mahasiswa UKSW (FPB)

Selanjutnya

Tutup

Nature

(FPB UKSW) Belajar Merawat Tanaman Tomat

1 Mei 2020   20:51 Diperbarui: 1 Mei 2020   20:55 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tomat cherry? Tomat ini memiliki ukuran yang berbeda dari tomat pada umummnya, tomat cherry pada umummnya berukuran sangat mungil atau kecil yang berdiameter 1 -- 2 cm dan memilki berat 12 -- 20 gram. Tomat cherry tergolong dalam tanaman tahunan berumur pendek, namun umumnya tumbuh setahun dan membentuk perdu. Tomat cherry merupakan tanaman sayur buah multi fungsi, diantaranya digunakan untuk bumbu masakan, pembuatan saus tomat, dimakan segar dan masih banyak lainnya. Tomat cherry memiliki banyak bentuk dan rasa yang berbeda -- beda tergantung varietasnya.

Banyak para petani yang sungkan menanam tomat cherry dikarenakan hasil panennya tidak sebanyak tomat pada umumnya. Selain panen yang jadi penentu untuk petani saat ini, budidaya tanaman tomat juga membutuhkan pemeliharaan yang lebih dibanding tanaman lainnya seperti kubis, slada dan yang lainnya. Namun, perlu kita ketahui bahwa tomat cherry merupakan salah satu tanaman budidaya yang memiliki nila jual yang sangat tinggi apalagi kalau sampai masuk pasar modern.

Disini penulis mengajak para pembaca untuk belajar bagaimana perawatan tanaman tomat yang baik dan benar. Penulis mendapatkan pembelajaran atau pengalaman dari Kelompok Tani Bangkit Merbabu saat melaksanakan kegiatan magang atau Praktek Kerja Lapangan.

Jadi bagaimana merawat tanaman tomat yang baik?

Tanaman tomat adalah tanaman yang pertumbuhannya memanjang, namun batang tomat tidak kuat seperti batang cabai. Oleh karena itu kita harus melakukan pengajiran. Pengajiran pada tanaman tomat harus dilakukan sedini mungkin, hal itu untuk mencegah rusaknya akar akibat penancapan ajir. Pemasangan ajir dilakukan sekitar 3-4 minggu setelah tanam. Ajir terbuat dri bambu. Ukuran untuk ajir tanaman tomat yaitu 2 x 100 cm, ajir dipasang dengan jarak 5 -- 10 cm dari tanaman tomat dengan kedalaman minimum 20 cm.

dokpri
dokpri
Selain melakukan pengajiran, juga dilakukan proses pengikatan. Pengikatan sendiri dilakukan akan tanaman tomat tidak roboh terkena terpaan air hujan maupun angin. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan pada umur 3 -- 4 minggu setelah tanam atau dilakukan pada saat tanaman tomat sudah muncul cabang V dan pengikatan dilakukan pada bagian bawah cabang V pengikatan dilakukan menggunakan tali rafia. Akan tetapi pengikatan sendiri bisa fleksibel tergantung cuaca (untuk budidaya diluar greenhouse).  

dokpri
dokpri
Untuk perawatan yang lain seperti penyiraman, penyiangan, pembumbunan, penyemprotan pada tanaman tomat umumnya hampir sama dengan tanaman-tanaman budidaya lainnya. Namun pada tanaman tomat harus dilakukan pemangkasan. Pemangkasan pada tanaman toman dilakukan pada bagian tunas air, daun yang sudah kering, buah tomat yang membusuk atau rusak.

Budidaya tanaman tomat hanya bervokus pada 2 cabang utama, kemunculan cabang baru atau yang biasa disebut tunas air yang tumbuh diketiak daun harus dipangkas. Pemangkasan tunas air ini berfungsi untuk memaksimalkan hasil panen tomat. Sedangkan untuk pemangkasan daun, pemangkasan awal yaitu membuang daun dibawah cabang V setelah tanaman tomat sudah berbuah. Hal itu dimaksut untuk memperlancar sirkulasi udara dibagian bawah tanaman tomat dan mempercepat proses pemasakan buah.

Dalam melakukan praktik budidaya tanaman terutama pada tanaman tomat tentunya memiliki kendala budidaya diantaranya tanaman terserang hama dan penyakit. Berikut adalah beberapa jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman tomat yaitu hama ulat buah, nematoda, lalat buah, kutu putih, sedangkan penyakit yang biasa menyerang tanaman tomat diantaranya yaitu busuk buah, layu fusarium, layu bakteri dan penyakit busuk buah. Lanakah yang dapat kita lakukan tani terhadap hama dan penyakit pada tanaman tomat maupun tanaman lainya adalah dengan penyemprotan menggunakan perstisida cair organik Oriental Herbal Nutrien (OHN) bahan dasarnya adalah tanaman alami sperti jahe, kunyit, bawang putih, daun jinten, kemangi, tetes tebu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun