Mohon tunggu...
Wendy Deciptra
Wendy Deciptra Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Seorang konten kreator yang kebetulan suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Love

Mengapa Orang Berselingkuh di Tempat Kerja: Menggali Motif di Balik Fenomena yang Marak

18 Mei 2024   19:46 Diperbarui: 18 Mei 2024   19:55 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena perselingkuhan di tempat kerja sering kali menjadi topik yang hangat dibicarakan. Tidak jarang, kisah perselingkuhan di kantor mencuat ke permukaan, mengundang berbagai reaksi mulai dari kecaman hingga rasa penasaran. Mengapa perselingkuhan di tempat kerja bisa terjadi? Apa yang mendorong seseorang untuk terlibat dalam hubungan terlarang di lingkungan profesionalnya?

Salah satu alasan utama mengapa perselingkuhan terjadi di tempat kerja adalah lingkungan yang mendukung. Bekerja bersama setiap hari menciptakan kedekatan emosional dan fisik antara rekan kerja. Menurut psikolog, kedekatan ini bisa memicu perasaan yang lebih dalam, terutama ketika mereka berbagi pengalaman dan tantangan yang sama. Kebersamaan yang intens dan terus-menerus dapat mengarah pada ketertarikan yang berkembang menjadi hubungan yang lebih intim.

Rutinitas harian yang monoton dan kurangnya kepuasan dalam hubungan rumah tangga juga bisa menjadi faktor penyebab perselingkuhan di tempat kerja. Lingkungan kerja menawarkan variasi dan kesempatan untuk melarikan diri dari kebosanan. Saat seseorang merasa tidak dihargai atau kurang perhatian di rumah, mereka mungkin mencari pemenuhan emosional di tempat lain, yang sering kali ditemukan di lingkungan kerja yang dinamis dan interaktif.

Godaan di tempat kerja sering kali sulit dihindari. Beberapa orang menemukan diri mereka dalam situasi di mana batas profesional mulai kabur. Kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama di luar jam kerja, seperti lembur atau acara kantor, bisa menjadi pemicu terjadinya hubungan yang lebih intim. Selain itu, lingkungan kerja yang kompetitif dan penuh tekanan sering kali menciptakan kebutuhan untuk mencari dukungan emosional, yang bisa berakhir menjadi ketertarikan romantis.

Budaya kerja di beberapa tempat juga dapat berperan dalam meningkatnya kasus perselingkuhan. Di beberapa industri atau perusahaan, hubungan antar kolega yang lebih dari sekadar profesional mungkin dianggap sebagai sesuatu yang normal atau bahkan diharapkan. Norma sosial yang kurang ketat terhadap hubungan di tempat kerja bisa membuat orang merasa lebih bebas untuk mengejar hubungan asmara dengan rekan kerja mereka.

Di banyak kasus, kurangnya pengawasan dan batasan di tempat kerja dapat mempermudah terjadinya perselingkuhan. Ketika pengawasan dari atasan longgar, kesempatan untuk melakukan tindakan yang tidak seharusnya menjadi lebih terbuka. Selain itu, kebijakan perusahaan yang tidak jelas tentang hubungan antar karyawan bisa memberi kesan bahwa perilaku semacam itu tidak akan menimbulkan konsekuensi serius.

Perselingkuhan di tempat kerja tidak hanya berdampak pada individu yang terlibat, tetapi juga pada lingkungan kerja secara keseluruhan. Ketegangan yang muncul akibat hubungan terlarang ini bisa menurunkan moral tim, menciptakan konflik, dan bahkan mempengaruhi produktivitas. Rasa bersalah dan stres yang dialami oleh pelaku perselingkuhan juga dapat mengganggu performa kerja mereka.

Perselingkuhan di tempat kerja adalah fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari kedekatan fisik dan emosional, kebutuhan pelarian dari rutinitas, hingga pengaruh kultural dan kurangnya pengawasan. Untuk mencegah hal ini, penting bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang profesional, menetapkan batasan yang jelas, serta menyediakan dukungan yang diperlukan bagi karyawan agar tetap fokus pada tugas dan tanggung jawab mereka.

Memahami motif di balik perselingkuhan di tempat kerja dapat membantu individu dan organisasi untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun