Mohon tunggu...
I Wayan  Wendra
I Wayan Wendra Mohon Tunggu... -

Penulis adalah pemuda alumni Pendidikan Ekonomi Unila 2011. Memiliki minat mempelajari kajian-kajian ekonomi lebih jauh. Menulis untuk menyampaikan gagasan dan mencari teman dengan minat yang sama. Penulis bisa dihubungi di akun facebook Iwayan Wendra.

Selanjutnya

Tutup

Money

MENDISKUSIKAN KEMBALI PDB (Belajar dari Kasus PDB Irlandia 2015)

5 November 2016   12:12 Diperbarui: 17 November 2016   12:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pidato presiden yang membahas tentang pertumbuhan ekonomi bisa dilihat di paragraf 10.

[2] Tulisan pada dua paragraf pertama pada tulisan ini diinspirasi oleh tulisan Dewa Putu Adi Wibawa yang mengulas tentang esensi apa itu negara dalam kaitannya dengan usulan program Bela Negara. Tulisan dapat dilihat di sini.

[3] Penjelasan BPS tentang digunakannya PDB sebagai dasar pengukuran pertumbuhan ekonomi disebutkan dalam paragraf 1 abstraksi publikasi BPS tentang laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2015. Bisa diakses di sini.

[4], [5], [7], [8], [10], [11], [12], [13], [17]  BBC More or Less Program. 2016. Ireland's Shock GDP Figures. [Podcast]. 

Podcast bisa diunduh di sini.

[6] BBC WS More or Less adalah salah satu program BBC yang mengulas tentang data statistik dari suatu kejadian/peristiwa yang disajikan dalam bentuk siaran radio dan juga bisa diunduh dalam bentuk podcast.

[9] -.2016. Leprechaun. Wikipedia. [Online]. Diakses pada 28 Oktober 2016.

[14] Cliff Taylor. 2015. Ireland’s GDP figures: Why 26% economic growth is a problem. IrishTimes. [Online]. Diakses 27 Oktober 2016.. Paragraf 7.

[15] Ibid. Paragraf 38.

[16] Ibid. Paragraf 43.

[17] Liputan 6: Tahun 2015 Ketimpangan ekonomi Indonesia tertinggi sepanjang sejarah. Berita bisa dilihat di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun