Sekarang, mereka saling menjauh.
Saya tunggu-tunggu, mereka tidak juga mau keluar. Mungkin masih ingin sendiri. Menenangkan pikiran masing-masing.
Yang ditinggal pastilah merana. Bingung. Mencoba mencari jawaban: apakah aku melakukan kesalahan?
Sedang yang meninggalkan bisa jadi juga merana. Siapa tahu dia punya alasan tersendiri. Siapa tahu.
Tapi.. Sssssttt..
Jangan bilang-bilang ke cicak yang ditinggalkan. Nanti dia malah berharap. Kan repot nantinya. Jadi susah move on.
Terlepas dari itu, keduanya sedang menderita.
Descartes pernah bilang: otak tidak akan mampu berpikir jernih kalau belum bisa mengendalikan keenam nafsunya. Salah satunya: cinta!
Itu saya dengar dari pengajian yang saya ikuti. Ngaji filsafat.
Lho, jangan salah. Tidak bisa fokus itu merepotkan. Bisa bikin menderita juga.
Coba bayangkan. Misal si cicak yang biasanya peka dengan lingkungan. Juga pintar bersembunyi. Tiba-tiba galau. Jadi kurang fokus. Lalu lewat di depan saya. Seakan saya ini benda mati buatnya.