Mohon tunggu...
Wenfi
Wenfi Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Susu Jahe

Menulis ditemani secangkir susu jahe manis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cicak Juga Bisa Galau

17 Agustus 2019   16:01 Diperbarui: 17 Agustus 2019   16:05 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bobo.grid.id

Sekarang, mereka saling menjauh.

Saya tunggu-tunggu, mereka tidak juga mau keluar. Mungkin masih ingin sendiri. Menenangkan pikiran masing-masing.

Yang ditinggal pastilah merana. Bingung. Mencoba mencari jawaban: apakah aku melakukan kesalahan?

Sedang yang meninggalkan bisa jadi juga merana. Siapa tahu dia punya alasan tersendiri. Siapa tahu.

Tapi.. Sssssttt..

Jangan bilang-bilang ke cicak yang ditinggalkan. Nanti dia malah berharap. Kan repot nantinya. Jadi susah move on.

Terlepas dari itu, keduanya sedang menderita.

Descartes pernah bilang: otak tidak akan mampu berpikir jernih kalau belum bisa mengendalikan keenam nafsunya. Salah satunya: cinta!

Itu saya dengar dari pengajian yang saya ikuti. Ngaji filsafat.

Lho, jangan salah. Tidak bisa fokus itu merepotkan. Bisa bikin menderita juga.

Coba bayangkan. Misal si cicak yang biasanya peka dengan lingkungan. Juga pintar bersembunyi. Tiba-tiba galau. Jadi kurang fokus. Lalu lewat di depan saya. Seakan saya ini benda mati buatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun