Mohon tunggu...
Wenfi
Wenfi Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Susu Jahe

Menulis ditemani secangkir susu jahe manis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Didikan di Lingkungan Kerja

12 Agustus 2019   21:40 Diperbarui: 12 Agustus 2019   21:46 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com

"Nggak gitu caranya", ucap mbak Rini saat saya salah. Juga saat saya membuat opsi-opsi yang ternyata keliru.

Btw, mbak Rini adalah senior di pekerjaan yang saya geluti sekarang. Sebagai CS di salah satu startup baru yang lagi naik daun.

Orangnya ramah, cantik, enak diajak ngobrol. Dan yang paling penting: bisa ngemong.

sebagai anak baru yang tidak tahu apa-apa, kehadiran senior seperti itu begitu dinantikan. Berharap di setiap jadwal mingguan bisa satu shift. 

Pun ada beberapa senior yang seperti itu juga. Yang mau jadi narasumber dadakan saat dapat case yang cukup rumit.

Beruntung..

Sekarang saya sudah punya junior. Yang baru saja bergabung di satu tim yang sama.

Kini saya juga sering dijadikan narasumber. Dan berkat itu, saya jadi mengerti hal ini: cara menilai kemampuan orang lain.

Ternyata, banyak atau sedikit kesalahan yang dibuat bukanlah hal yang begitu penting. Asal bukan kesalahan fatal.

Justru inilah yang penting: kemampuan untuk cepat belajar dan keingintahuan yang tinggi.

Saya juga mengalaminya.

Uniknya jadi CS adalah case yang digarap kadang berbeda antar agent. Ada yang cari aman dan hanya mau mengerjakan case yang mudah saja.

Tapi ada juga yang mengerjakan apa saja. Dapat mudah ya Alhamdulillah. Dapat yang rumit ya tetap dugarap.

Saya mencoba menjadi tipe yang kedua. Dan tidak heran kalau di awal sering kali membuat kesalahan.

Sampai beberapa kali di-mention sama manajer yang bertanggungjawab.

Tapi memang itu tujuannya. Saya selalu mengingat pesan Jack Ma: buatlah banyak kesalahan selagi muda. Lalu belajar dari hal itu.

Sekarang justru banyak yang bertanya ke saya kalau ada case yang cukup rumit.

"Biasanya aku ngasih ticket ke kamu atau Tegar. Soalnya aku yakin kamu pasti bisa. Soalnya sering ngerjain itu kan", kata mbak Fia. Checker yang biasanya ngecek kerjaan agent.

Beberapa hari yang lalu, mbak Rini bilang begini: selamat ya sekarang udah jadi checker. Nggak salah kemarin ngerekomendasikan kamu.

Saya sendiri merasa ini terlalu cepat. Belum siap. Tapi saya juga tidak bisa mengecewakan mereka yang sudah mempercayai saya.

Saya pun akan tetap pada prinsip yang sebelumnya: selalu mencoba dan ingin tahu.

Dan ketika saya diminta untuk memberikan rekomendasi, kriteria saya: berani salah, cepat belajar, dan keingintahuan yang besar. (wend)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun