Untuk memasarkan produknya, sebuah perusahaan rokok tidak semena-mena mempromosikan/meng-iklan-kan produknya secara terang-terangan. Di dalam iklan produk rokok, tidak ada suatu penggambaran atau kata-kata yang menganjurkan kita untuk membeli produk mereka. Hal tersebut dikarenakan adanya Peraturan Tentang Standar Program Siaran Nomor 3 Pasal 16 Tahun 2007, dengan ketentuan bahwa dilarang menyiarkan program yang menggambarkan penggunaan alkohol dan rokok sebagai hal yang dapat diterima secara luas oleh masyarakat, dilarang menyiarkan program yang mengandung muatan yang mendorong anak-anak atau remaja untuk menggunakan alkohol dan rokok, dan dilarang menyajikan program yang mengandung adegan penggunaan alkohol dan rokok secara dominan dan vulgar.
Oleh karena itu, banyak dijumpai sekarang ini produsen rokok yang mempromosikan produknya menggunakan tayangan iklan di televisi dengan menonjolkan pesan moral. Tema dengan pengemasan pesan moral tersebut dianggap efektif untuk menarik perhatian, merayu, dan mengajak masyarakat untuk bersikap sesuai yang dikehendaki oleh produsen. Contoh iklan rokok di televisi yang mengandung pesan moral ialah iklan rokok Sampoerna A mild yang sering menggunakan slogan "Go Ahead" yang memiliki arti "Maju Terus".
Terdapat 3 contoh iklan A mild yang mengandung pesan moral didalamnya. Tampak meskipun terdapat persamaan tema yang diangkat, namun dari ketiga iklan tersebut menyajikannya dengan cerita yang berbeda. Iklan Sampoerna A mild "Go Ahead" versi 2015 yang merupakan gabungan dari beberapa iklan Sampoerna A mild disajikan dengan sudut pandang permasalahan dari kebanyakan anak muda yang masih bingung dengan jalan hidupnya, Iklan Sampoerna A mild "Go Ahead" versi danau disajikan dengan sudut pandang dari perjalanan seseorang backpacker, dan Iklan Sampoerna A mild "Go Ahead" versi dorong bangunan disajikan dengan kehidupan diperkotaan yang erat dengan kepadatan penduduk dan kurang nya lahan hijau terbuka.
Dalam adegan iklan tersebut, bisa dikaitkan dengan teori Semiotika Ferdinand de Saussure yang mengemukakan bahwa semiotika umumnya digunakan sebagai alat mendefinisikan kategori dari tanda yang hanya bisa merepresentasikan sesuatu apabila si pembaca tanda memiliki pengalaman atas representasinya. Pada ketiga iklan tersebut, alur cerita tentang permasalahan hidup yang hampir dirasakan setiap orangpun digambarkan sangat lekat seperti permasalahan dari pilihan hidup kaum muda, kehidupan perkotaan yang lekat dengan kepadatan, individualisme, dan tidak adanya lahan hijau terbuka yang cukup. Dari setiap iklan hampir semua yang menjadi tokohnya adalah anak muda. Tokoh anak muda digunakan karena, target konsumen Sampoerna A mild merupakan usia remaja dan permasalahan hidup ditampilkan untuk menarik perhatian penonton, karena dengan menggambarkan permasalahan yang terjadi dalam hidup dapat dimanfaatkan dalam memberikan gambaran tentang citra dari perokok sendiri.
Selain itu, Sampoerna A mild memunculkan tagline yang berbunyi "Go Ahead" yang berarti "Maju Terus" disetiap iklannya. Disetiap akhir adegan iklan ini menunjukan sekelompok ataupun seseorang yang menggambarkan kepuasan dan diiringi oleh tagline Sampoerna A mild yaitu, "Go Ahead". Berbeda dengan iklan produk rokok lainnya yang umumnya hanya menggambarkan sosok anak muda khususnya laki-laki yang lekat dengan sikap macho dan maskulin. Namun iklan Sampoerna A mild memberikan gambaran bahwa sosok anak muda seharusnya harus dengan penuh semangat dalam memecahkan permasalahan hidupnya dan harus maju terus untuk mencapai tujuannya apapun yang terjadi.
Dari arti pesan moral iklan tersebut, Sampoerna A mild seakan membuat penontonya memiliki ikatan kuat dengan produk yang ditampilkan dalam iklan. Dalam iklannya, Sampoerna A mild seakan memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi kepada penontonnya khususnya pada kalangan remaja mengenai kehidupan.
Dapat disimpulkan bahwa pesan moral yang terkandung dalam iklan Sampoerna A Mild "Go Ahead" yaitu kita harus senantiasa bekerja keras, rendah hati, menolong orang lain, dan peduli sesama. Namun, Sampoerna A Mild yang menggangkat pesan moral dalam iklannya merupakan sesuatu yang tidak ada hubungan khusus dari produk dengan pesan yang disampaikan dalam iklan. Iklan Sampoerna A Mild membuat penontonnya sebagai korban dari konsumsi makna atau realitas produk yang telah diciptakan pengiklan sebagai alat untuk mengelabuhi dari tayangan iklan tersebut dengan menyisipkan pesan moral dalam iklannya yang seakan iklan rokok merupakan iklan dengan nilai moralitas yang tinggi. Akan tetapi, jauh dari itu iklan memiliki tujuan komersial yang semata-mata hanya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menciptakan realitas pada masyarakat bahwa dengan merokok penonton dapat menjadi seperti dalam tokoh iklan.
RUJUKAN:
Tenggono, C. M., & Sulistyarini, D. (2016). ANALISIS SEMIOTIKA PESAN MORAL DALAM IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD "GO AHEAD" DI MEDIA TELEVISI. PROSIDING SEMINAR NASIONAL KOMUNIKASI, 390-396.
Wibawa, M., & Natalia, R. P. (2021). ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURALISME FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM "BERPAYUNG RINDU". VCoDE: Visual Communication Design Journal Vol. 1 No. 1, 1-16.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H