Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM memiliki peran signifikan saat krisis ekonomi global terjadi. UMKM berperan dalam penyediaan lapangan pekerjaan yang berpotensi mengurangi tingkat kemiskinan. UMKM juga berkontribusi pada pendapatan negara serta peningkatan ekspor.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, Provinsi Jawa Timur merupakan Provinsi dengan jumlah produksi pisang terbanyak hingga mencapai 2,6 juta ton dari total produksi pisang nasional sebesar 8,16 juta ton. Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang adalah salah satu daerah penghasil pisang di Provinsi Jawa Timur.
Salah satu UMKM di Desa Sidodadi yang memiliki produk unggulan berbahan dasar pisang adalah Rambak Pisang NILNA yang dikelola secara perorangan oleh Ibu Sri Winanti.
Ibu Sri selaku pemilik sekaligus penggerak Rambak Pisang NILNA menyebut bahwa masalah utama dari usaha yang beliau tekuni adalah belum optimalnya pemasaran. Ibu Sri menuturkan bahwa beliau ingin produknya bisa dikenal lebih luas sehingga calon konsumen dari berbagai daerah bisa melirik produknya.
Salah satu faktor yang penyebab belum optimalnya penjualan dari UMKM adalah belum maksimalnya pemasaran yang dilakukan oleh UMKM. Pemasaran adalah salah satu ujung tombak dalam menarik konsumen baru maupun konsumen lama untuk tetap loyal kepada produk yang ditawarkan oleh UMKM tersebut.
Manfaat lain yang dapat diperoleh dari penggunaan Instagram untuk pemasaran UMKM adalah sebagai sarana periklanan, sarana komunikasi dengan pelanggan, dan mengetahui perkembangan strategi pemasaran dari kompetitior. Lewat media sosial, pelaku UMKM juga bisa memperkenalkan metode transaksi jual beli lewat e-commerce atau e-marketplace.
Observasi
Kami melakukan observasi terkait apa saja yang menjadi kendala bagi keberlangsungan kegiatan UMKM Rambak Pisang NILNA yang berlokasi di Desa Sidodadi, Gedangan, Kabupaten Malang. Wawancara dilakukan dengan Ibu Sri Winarni selaku pemilik UMKM Rambak Pisang Nilna.