BOOK REVIEW PENGANTAR SOSIOLOGI
Oleh: Wendi Apriawan (192111220)
Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah
UIN Raden Mas Said Surakarta
Nama Penulis : Dr. Sugeng Pujileksono, M.Si.
Tahun terbit : 2018
Nama penerbit :Intrans Publishing
Jumlah halaman : 224 hlm
Harga buku : Rp. 63.000
Nomor ISBN : 978-602-6293-57-2
    Sebelum kita jauh mendalami ilmu sosiologi, kita perlu mengidentifikasi berbagai definisi sosiologi. Tentu sudah banyak para ahli merumuskan definisi dari sosiologi dengan sudut pandang mereka yang berbeda beda.Sebelum kita memahami lebih jauh tentang sosiologi maka perlulah untuk kita belajar tentang pengantar sosiologi yang memberikan gambaran aspek-aspek penting dalam studi sosiologi. Pengantar Sosiologi ini juga membahas lebih lengkap mengenai berbagai aspek penting di dalam studi sosiologi seperti ras, etnis, kelompok minoritas, seks, gender, kemiskinan, perilaku menyimpang, dan pengendaliannya, pekerjaan dan pengangguran dan sebagainya.
     Buku ini disusun secara lugas, sistematis, namum dengan pemaparan yang ringan dan mudah dipahami sehingga tidak akan memberatkan pembaca untuk dapat memamahi isi dari buku ini yang sering dibaca baik mahasiswa, dosen praktisi maupun khalayak umum. Pada buku Pengantar Sosiologi ini terdiri dari 7 bab yang nantinya sebagai pengantar dan juga bekal pembaca sebelum jauh terjun mempelajari banyak cabang dari ilmu sosiologi itu sendiri
BAB 1: ARAH PEMAHAMAN SOSIOLOGI
Secara harfiah sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang membicarakan atau memperbicangkan teman pergaulan atau sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan sosial/interaksi sosial di dalam masyrakat yang meliputi hubungan antar individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok serta berbagai dinamika dan konsekuensi atas hubungan sosial tersebut. Adapun pokok bahasan dalam sosiologi antara lain: fakta sosial, tindakan sosial, khayalan/imajinasi sosial dan realitas sosial.
Pentingnya kita mempelajari sosiologi antara lain; Pemahaman tentang sosial dan birokrasi, memberikan kemampuan terhadap analisis sosial lingkungan dalam masyarakat, kemampuan untuk mempelajari perbedaan kultur, budaya dan taraf hidup yang berbeda beda di masyarakat, memiliki kapasitas untuk berpikir kritis tentang isu-isu sosial dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat modern dan juga dengan belajar sosiologi dapat mempersiapkan seseorang untuk berkarir sebagai publik relation, jurnalistik, pengajar, hukum, dan peradilan pidana yang semua itu notabennya berhubungan dengan masyarakat.
BAB 2: PARADIGMA DAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI
Secara definisi paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap sesuatu yang memengaruhinya dalam berpikir. Dalam ilmu sosiologi paradigma meliputi fakta sosial, definisi sosial, dan perilaku sosial. Paradigma fakta sosial adalah menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan(realitas) yang mandiri dalam arti terlepas dari sikap individu yang ada di dalamnya. Paradigma definisi sosial adalah cara memahami tentang bagaimana manusia menciptakan kehidupan sosialnya, dalam hal ini yang menjadi fokus adalah mengenai proses sosial yang terjadi dari pendefinisian sosial oleh individu terhadap sesuatu. Paradigma perilaku sosial adalah paradigma yang menekankan kajiannya untuk mengatamti cara individu beradaptasi dalam proses interaksi sosial sehingga memengaruhi perilaku dilingkungannya. Paradigma
Prespektif sosiologi merupakan kerangka berpikir yang digunakan untuk memahami fenomena sosial. Secara garis besar, perspektif sosiologi mengkaji bagaimana konteks sosial mampu memengaruhi kehidupan manusia. Dalam sosiologi prespektif terdiri dari; prespektif evolusi, prespektif interaksionis, prespektif fungsional, prespektif konflik, dan prespektif kritis.
BAB 3: RAS, ETNIS, DAN KELOMPOK MINORITAS
Arti ras secara sosiologi terkait dengan sistem klasifikasi sosial untuk mengategorikan manusia ke dalam ciri-ciri fisik yang tampak(fenotipe) dan asal usul geografis.Sedangkan etnis atau suku bangsa adalah kumpulan kerabat atau keluarga yang bersifat luas, berasal dari keturunan yang sama, merasa sebagai satu golongan, mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri yang berasal dari nenek moyang mereka, mempunyai sejarah budaya dan organisasi sosial yang sama, menghuni suatu teriotial tertentu dan memiliki kesadaran akan kebersamaan yang sama(Cooper, 2003). Kelompok minoritas adalah kategori orang-orang yang dibedakan oleh perbedaan fisik atau budaya dimana masyarakat memiliki subordinasi.
BAB 4: SEKS DAN GENDER
Seks atau jenis kelamin dipahami oleh sosiologi sebagai kategorisasi biologis berdasarkan organ reproduksi, pada umumnya kategori biologis terdiri dari laki-laki dan perempua. Sedangkan gender adalah perilaku atau pembagian peran antara laki-laki dan perempuan yang sudah dikonstruksikan atau dibentuk di masyarakat tertentu dan pada masa waktu tertentu pula. Istilah kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak yang sama dalam berbagai bidang.
BAB 5: KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI
Sosiologi memandang kemiskinan adalah kurang terpenuhinya kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, perawatan kesehatan, pendidikan, dan keselamatan umum yang dianggap penting berdasarkan nilai-nilai bersama dan martabat. Konsep kemiskinan bukan berarti hanya kekurangan uang ataupun tingkat pendapatan yang rendah, tetapi juga banyak hal lain seperti: keterbatasan sumber daya, perlakuan tidak adil dalam hukum, kerentanan terhadap ancaman kriminalisasi, ketidakberdayaan menghadapi kekuasaaan, dan ketidakberdayaan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri.
BAB 6: PENYIMPANGAN PERILAKU, KEJAHATAN, DAN PENGENDALIAN SOSIAL
Menurut sosiolog William Graham Summer, penyimpangan adalah pelanggaran terhadap norma kontekstual, budaya, atau sosial yang mapan, baik folkways, morse, atau hukum yang dikodifikasikan. Folkways adalah norma yang didasarkan pada kebiasaan budaya sehari-hari mengenai hal-hal praktis semantara morse merupakan perintah moral yang lebih serius atau tabu secara luas dikenal dimasyarakat seperti tabu incest. Kejahatan adalah perilaku yang melanggar hukum resmi dan dapat dihukum melalui sanksi formal. Pengendalian adalah suatu proses baik yang direncanakan baik tidak yang bertujuan mengajak, membeimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma-norma sosial.
BAB 7: PEKERJAAN DAN PENGANGGURAN
Bekerja adalah suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi orang lain, dan dalam pelaksanaanya mereka harus berafiliasi dengan organisasi kerja yang formal. Sementara pengangguran adalah adalah suatu keadaan dimana seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja ingin memperoleh pekerjaan akan tetapi belum mendapatkannya. Kedua elem itu merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepaskan oleh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H