Mohon tunggu...
Wenda Imelvia
Wenda Imelvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hakekat, Karakteristik, Kerangka Kerja Strategy Evaluation dan Balanced Scorecard

27 Juni 2024   05:25 Diperbarui: 27 Juni 2024   06:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGANTAR

Setelah memformulasi dan mengimplementasi strategi, pentahapan berikutnya adalah strategi evaluasi. Oleh karena itu untuk memahami lebih mendalam tentang evaluasi Strategi, bagian ini meguraikan dan menjelaskan terkait straekat evaluasi strategi, karakteristik evaluasi strategi dan kerangka kerja evaluasi strategi. Terkait evaluasi strategi, balanced scorecard adalah suatu alat analisis untuk mengetahui kinerja kelembagaan untuk kemudian dapat menjadi dasar laporan dan pembobotan evaluasi strategi; termasuk membantu proses pengendalian manajemen yang lebih baik.

HAKEKAT STRATEGY EVALUATION

Proses menajemen strategis memberikan hasil yang dapat berpengaruh signifikan dan jangka panjang. Apabila suatu keputusan strategis yang diambil salah, akan mengakibatkan kerugian yang besar, tidak mudah untuk memulihkan kembali. Oleh karena itu perencanaan strategi sangat penting bagi sebuah organisasi untuk melakukan evaluasi strategi. Evaluasi yang tepat waktu dapat mengingatkan manajemen dari sebuah problem yang berdampak pada organisasi.

Strategi yang diformulasikan dan diimplementasikan dengan baik ketika lingkungan internal dan eksternal berubah. Oleh karena itu, penting bagi sebuah organisasi untuk menyusun strategi untuk secara sistematis meninjau, mengevaluasi, dan mengontrol pelaksanaan strategi. Evaluasi yang dilakukan tepat waktu dapat menjadi pengingat manajemen akan masalah potensial atau aktual sebelum situasi menjadi kritis. Evaluasi meliputi tiga kegiatan dasar :

1. Meneliti dasar-dasar yang mendasari strategi perusahaan

2. Membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya.

3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana.

Umpan balik yang memadai dan tepat waktu adalah landari evaluasi strategi yang efektif. Evaluasi strategi sangat penting karena sebuah organisasi akan menghadapi lingkungan yang sangat cepat dan dramatis. Evaluasi strategi sangat penting untuk memastikan tujuan organisasi yang telah ditetapkan tercapai.

Evaluasi strategi merupakan sebuah proses penilaian dari hasil kinerja perusahaan yang sesungguhnya dengan implementasi strategi yang diterapkan perusahaan dibandingkan dengan kinerja yang diharapakan. Proses evaluasi yang pertama yaitu dengan menentukan apa yang akan diukur. Top menejer dan menejer harys menetapkan proses implementasi dan hasil yang akan dipantau dan dievaluasi. Ada beberapa factor yang menghambat perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu faktor internal ; ketidaksesuaian strategi yang dipilih dan faktor eksternal ; tidakan para pesaing, perubahan permintaan, perubahan teknologi, perubahan ekonomi, perpindahan demografi dan tindakan pemerintah. Peluang dan ancaman eksternal serta keekuatan dan kelemahan internal. Menurut Richard Rumelt (1993) ada empat standart untuk mencapai keberhasilan sebuah strategi :

1) Konsistensi:

Strategi harus menghasilkan tujuan dan kebijakan yang konsisten. Konflik dan perbedaan antar departemen menunjukkan ketidakpastian manajemen dan ketidakkonsistenan strategis.

2) Kelayakan:

Kelayakan berfokus pada apakah strategi dapat dicapai dengan sumber daya fisik, manusia, dan keuangan yang tersedia. Sumber daya keuangan mudah dihitung dan sering menjadi batasan utama dalam evaluasi strategi. Pendekatan inovatif dalam keuangan, seperti pembentukan anak perusahaan dan penjualan dengan peminjaman kembali, dapat membantu mencapai posisi kunci dalam industri yang berkembang. Selain itu, kemampuan individu dan organisasi juga menjadi faktor penting yang membatasi pilihan strategis. Penting untuk memastikan organisasi memiliki kemampuan dan keahlian yang diperlukan berdasarkan pengalaman masa lalu.

3) Keunggulan:

Strategi harus memungkinkan penciptaan dan pemeliharaan keunggulan kompetitif di area yang dipilih. Keunggulan ini biasanya berasal dari keunggulan dalam sumber daya, posisi, atau keahlian.

4) Kesesuaian:

Strategi harus menilai tren dan perubahan dalam lingkungan eksternal dan meresponsnya secara adaptif. Tantangan utama dalam menyesuaikan faktor internal dan eksternal adalah karena banyak tren merupakan hasil interaksi dengan tren lainnya. Contohnya, peningkatan tempat penitipan anak terjadi karena kombinasi meningkatnya tingkat pendidikan, inflasi, dan jumlah wanita dalam angkatan kerja.

Sumber : (Rumelt, 1993)
Sumber : (Rumelt, 1993)

KARAKTERISTIK EVALUASI STRATEGI

Evaluasi strategi yang efektif harus ekonomis, artinya informasi yang dikumpulkan harus proporsional. Terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi dapat menghambat pengambilan keputusan, membuang waktu, dan biaya. Evaluasi strategi harus relevan dan selaras dengan tujuan perusahaan, menyediakan informasi bermanfaat bagi manajer dalam aktivitas yang mereka kendalikan dan pengaruhi. Informasi yang disediakan bisa berupa informasi antar waktu; misalnya, manajer mungkin memerlukan informasi harian saat mengakuisisi perusahaan lain, sementara departemen litbang mungkin lebih memerlukan informasi prediktif daripada harian atau mingguan. Pengukuran berkelanjutan dan pelaporan cepat bisa mengganggu kontrol jika tidak sesuai dengan rentang waktu peristiwa yang diukur.

Evaluasi strategi harus memberikan gambaran konkret tentang situasi yang terjadi. Misalnya, dalam kondisi ekonomi yang menurun, rasio produktivitas dan profitabilitas mungkin menurun meski semua anggota organisasi bekerja keras. Evaluasi strategi harus obyektif dalam menggambarkan situasi ini. Informasi dari evaluasi strategi harus memudahkan pengambilan tindakan dan disampaikan kepada pihak yang membutuhkan sebagai dasar untuk bertindak. Laporan evaluasi yang hanya untuk informasi sering diabaikan oleh manajer, karena tidak semua manajer membutuhkan semua laporan tersebut. Kontrol harus berorientasi pada tindakan, bukan hanya informasi. Proses evaluasi strategi tidak boleh mendominasi keputusan; sebaliknya, harus mendorong pemahaman yang saling menguntungkan, saling percaya, dan diterima secara umum.

KERANGKA KERJA EVALUASI STRATEGI 

Sumber : (David & David,2015)
Sumber : (David & David,2015)

1. Meninjau berdasarkan strategi

2. Mengukur kinerja organisasi

3. Mengambil tindakan korektif

BALANCED SCORECARD 

Sumber : (David& David,2015)
Sumber : (David& David,2015)

Era informasi dalam globalisasi menempatkan banyak perusahaan dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan kompetitif. Dinamika ini menuntut para pimpinan dan manajemen perusahaan untuk mengukur kinerja secara efektif guna mengetahui posisi perusahaan dan menjembatani strategi dengan implementasinya. Untuk itu, diperlukan alat eksekusi strategi yang mampu mengatasi tantangan ini. Balanced Scorecard dikembangkan oleh Kaplan dan Norton, digunakan untuk menerjemahkan sasaran strategis perusahaan ke dalam aktivitas kerja yang saling terkait dan memiliki hubungan sebab-akibat yang dapat diukur dan dipantau untuk memastikan tercapainya tujuan strategis perusahaan.

Balanced Scorecard terdiri dari dua indikator utama: Lagging Indicator dan Leading Indicator. Lagging Indicator adalah ukuran yang teridentifikasi setelah sesuatu terjadi, memberikan informasi mengenai posisi perusahaan dan tindakan yang perlu diambil. Leading Indicator adalah ukuran yang mencakup inisiatif atau aktivitas yang harus dilakukan untuk mendukung pencapaian Lagging Indicator. Dengan dua indikator ini, Balanced Scorecard menyeimbangkan hasil dengan penggerak kinerja. Lagging Indicator mencakup perspektif Finansial dan Pelanggan, sementara Leading Indicator mencakup perspektif Proses Bisnis Internal dan Pembelajaran serta Pertumbuhan.

Empat perspektif utama dalam Balanced Scorecard adalah:

1. Perspektif Keuangan:

Mengukur dampak strategi terhadap tujuan utama perusahaan, menggunakan indikator seperti keuntungan, pendapatan, biaya dan utilisasi aset.

2. Perspektif Pelanggan:

 Menekankan pentingnya pelanggan dalam mendukung pencapaian finansial perusahaan, dengan mengukur pangsa pasar, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan, dan kepuasan pelanggan.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal:

 Berisi aktivitas yang harus dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan pelanggan dan keuangan, seperti pengembangan produk baru, peningkatan kapasitas produksi, dan kerjasama dengan pihak ketiga.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan :

 Mengidentifikasi kebutuhan untuk menjalankan proses bisnis secara optimal, seperti persiapan sumber daya manusia yang kompeten, pembangunan infrastruktur pendukung, dan pembentukan budaya organisasi.

Dengan metode Balanced Scorecard, pimpinan dan manajemen dapat merumuskan strategi yang tepat dan mengukur kinerja secara seimbang antara aspek keuangan dan non-keuangan. Balanced Scorecard bertujuan untuk menyeimbangkan sasaran pemegang saham dengan sasaran pelanggan dan operasional, yang seringkali saling bertentangan. Misalnya, pelanggan menginginkan harga rendah dan layanan tinggi, sementara pemegang saham menginginkan pengembalian investasi yang tinggi. Balanced Scorecard sejalan dengan konsep manajemen perbaikan berkesinambungan (CIM) dan manajemen kualitas total (TQM).Dasar pemikiran Balanced Scorecard adalah bahwa perusahaan harus menetapkan sasaran dan mengevaluasi strategi berdasarkan kriteria non-keuangan selain kriteria keuangan. Meskipun pengukuran keuangan penting dalam perencanaan strategis, faktor-faktor seperti layanan pelanggan, moral karyawan, kualitas produk, pengurangan polusi, etika bisnis, tanggung jawab sosial, dan keterlibatan komunitas juga penting. Faktor-faktor ini, bersama dengan pengukuran keuangan, membentuk bagian integral dari proses penyusunan sasaran dan evaluasi strategi.

Balanced Scorecard membantu perusahaan menyusun daftar sasaran kunci yang terkait dengan dimensi waktu dan tanggung jawab masing-masing. Sebagai alat evaluasi strategi, Balanced Scorecard memungkinkan perusahaan mengevaluasi strategi berdasarkan empat perspektif: kinerja keuangan, pengetahuan pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Melalui analisis ini, perusahaan dapat mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penting:

1. Seberapa baik perusahaan dalam menciptakan dan meningkatkan nilai, seperti melalui inovasi, teknologi, kualitas produk, dan efisiensi operasional?

2. Seberapa baik perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dasar dan keunggulan bersaingnya?

3. Seberapa puas pelanggan perusahaan?

Pendekatan Balanced Scorecard bertujuan untuk menyeimbangkan perhatian jangka pendek dan jangka panjang, perhatian keuangan dan non-keuangan, serta perhatian internal dan eksternal. Balanced Scorecard dikembangkan dan diadaptasi sesuai dengan berbagai industri untuk mengevaluasi strategi perusahaan berdasarkan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang penting.

 RANGKUMAN

Evaluasi strategi merupakan sebuah tahap proses penilaian dari hasil kinerja perusahaan yang sesungguhnya dengan implementasi strategi yang diterapkan perusahaan dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan. Para manajer disemua level menggunakan informasi hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Walaupun evaluasi merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen strategis, elemen itu juga dapat menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulai kembali.Ada empat standar yang digunakan dalam evaluasi strategi yakni: konsistensi, kelayakan, keunggulan, dan kesesuaian. Evaluasi strategi harus dalam pertimbangan ekonomis dan didesain untuk memperoleh gambaran konkret terhadap hal-hal yang sedang terjadi. Kerangka evaluasi strategic meliputi peninjauan berdasarkan strategi, pengukuran kinerja organisasi, dan pengambilan tindakan korektif.

Sumber:

Dr. Balthasar Watunglawar, S. M. (2022). MANAJEMEN STRATEGIK Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Yogyakarta: CV. Lebah Buku Group.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun