Mohon tunggu...
Wenda Ayuningtyas
Wenda Ayuningtyas Mohon Tunggu... -

join and enjoy guys. communication science of state Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Candi Abang, Candinya Mana?

18 Desember 2014   22:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:01 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Candi abang kok gak ada candinya ? yaa sebenarnya candi abang ini adalah candi yang dulunya candid an sekarang tidak utuh bangunannya dan lebih dikenal orang dengan bukit. Keutuhan candi sudah tidak lagi sempurna. Namun, bukan berarti kecantikan dan keunikan sudah purna. Candi Abang masih kokoh berdiri di puncak bukit dengan bahan bangunan batu bata. Ukuran alas Candi Abang adalah 36 x 34 meter, dan tingginya belum bisa diperkirakan. Candi ini berbentuk seperti piramida, dengan sumur di tengahnya. Di candi ini, terdapat tangga,masuk dan dibuat dari batu putih alias gamping. Selain itu, ada sebagian batu-batu andesit yang belum diketahui fungsinya. Tinggi candi abang belum bisa diperkirakan. Candi ini berbentuk seperti piramida, dengan sumur di tengahnya. Di candi ini, terdapat tangga,masuk dan dibuat dari batu putih alias gamping. Candi abang ini sebenarnya merupakan tempat wisata bukit yang disekitarnya ada juga tempat wisata seperti goa jepang. Candi abang yang sebenarnya juga sering disebut Bukit Teletubies ini sangat unik dan bisa juga dijadikan tempat seperti layaknya taman. Keunikan dari Candi Abang adalah candi ini dibangun dengan batu bata merah.

Candi abang dikatakan juga bukit telletubies ini pasti ada alasannya. Alasan mengapa di namakan seperti itu karena ketika musim kering atau musim kemarau bukit ini seperti berwarna merah kering, dan ketika musim penghujan bukit ini menjadi bukit yang hijau seperti namanya. Ketika kering pemandangan bukit dan warna bukit akan tampank berwarna merah, dan ketika musim penghujan bukit ini terlihat berwarna hijau seperti bukit yang ada pada serial kartun teletubies.

Pengujung yang berdatangan mengunjungi bukit ini lumayan banyak. Biasanya pengunjung bukit ini berdatangan karen ingin melihat pemandangan yang ada, dan juga para pengunjung berdatangan ketika pagi untuk melihat sunrise (matahari terbit) dan juga ketika sore hari para pengunjung ingin menikmati keindahan pemandangan sunset (matahari terbenam). Atau pengunjung yang dating biasanya dating hanya sekedar ingin berfoto saja. Untuk memasuki tempat wisata candi abang ini bukan hal yang mudah dulunya, karena dulunya jalan menuju bukit belum bagus seperti sekarang. Namun ketika kita akan menaiki bukit ini, kita harus berjalan sekitar 200-300 meter (saya kurang tau) atau jalan sekitar 10 menit. Kita hanya perlu memarkirkan dan hanya membayar parkir saja untuk memasuki tempat wisata ini.

Mitospun juga ada yang di percayai oleh warga sekitar. Masyarakat setempat masih ada yang mempercayai, Candi Abang dijaga seorang tokoh yang dituakan dan dihormati. Ia bernama Kyai Jagal, yang memiliki badan besar dan berambut panjang. Kyai Jagal merupakan pelindung dari segala kerusakan. Pada zaman Jepang, penduduk sering berlindung di candi tersebut, karena ada kepercayaan. Kyai Jagal akan melindungi mereka. Kepercayaan akan Kyai Jagal sangat besar. Sehingga, ada kisah tentang sebongkah emas sebesar anak kerbau yang dipercaya ada di dalam tubuh Candi Abang, tetap tinggal cerita dan tidak ada seorang pun berani membuktikannya.

Lokasi Candi Abang berada di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman Yogyakarta. Jika ingin mengunjungi candi abang jangan lupa membawa minum, karena disana tidak ada orang yang berjualan atau menjual makanan. Di candi abang ini hanya ada sebuah “cakruk” kecil dan hanya satu, mungkin hanya untuk beristirahat sejenak jika kelelahan.

Ini dia foto candi abang dan pemandangannya, maaf jika saya tidak menampilkan foto ketika bukit terlihat seperti bukit teletubies.

[caption id="attachment_360264" align="alignleft" width="300" caption="gg"][/caption]

14188909791531945974
14188909791531945974
1418891043161254674
1418891043161254674

[caption id="attachment_360267" align="alignleft" width="300" caption="aa"]

14188910951843841064
14188910951843841064
[/caption]

Sumber: http://candi.pnri.go.id/temples/deskripsi-yogyakarta-candi_abang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun