"Iya, Mbak. Kami pun baru dapat informasinya jam 07.00 tadi," imbuhnya.
Ibu tampak kecewa. Kami sudah datang pagi-pagi, rupanya tidak bisa kontrol. Bersyukur, stok obatnya masih ada hingga dua hari berikutnya. Mau tak mau kami harus kembali lagi lusa, jadwal praktek dokter tersebut.
***
Kekecewaan itu sudah dua kali kami alami di rumah sakit yang sama. Sebelumnya, saya datang pukul 07.30 WIB dari rumah karena berpikir loket pendaftaran baru buka pukul 08.00 WIB. Ketika kami datang, orang sudah ramai berkumpul di ruang tunggu. Saya dapat nomor antrian di atas 50.
Benar, loket pendaftaran buka pukul 08.00 WIB. Mungkin saya baru dipanggil pukul 09.00 WIB atau pukul 10.00 WIB. Saya sabar menunggu. Hingga kemudian muncul informasi khusus pasien poli jantung dari petugas loket: pasien jantung harap mengumpulkan berkas saat itu juga.
Sembari mengumpulkan berkas pendaftaran, petugas tersebut mengatakan bahwa hari itu Dokter Sef hanya menerima 10 pasien. Sebab, ia harus menghadiri rapat di rumah sakit tempat ia praktek selanjutnya. Sepuluh pasien itu adalah pasien yang sudah mendapatkan kuota dari petugas keamanan. Dengar-dengar, untuk mendapatkan kuota itu, kami harus datang selepas subuh.
Lusa harinya, kami datang selepas subuh untuk mencari kuota tersebut. Alhamdulillah dapat. Walaupun ternyata tidak ada sistem kuota di hari itu. Dokter Sef praktek sesuai jadwalnya.
***
Itulah sulitnya kalau pendaftaran kontrolnya masih manual. Di Semarang, baru tiga rumah sakit yang setahu saya sudah menerapkan sistem online dalam pendaftarannya. Ketiganya, yakni, RSUP dr Kariadi, SMC RS Telogorejo, dan RS Roemani Muhammadiyah.
Setahun belakangan, ibu kontrol di RSUP dr Kariadi. Namun, karena rujukan sudah habis, ibu harus kembali kontrol ke rumah sakit tipe C sebelumnya, RS Nasional Diponegoro (RSND).
Ketika kontrol di RSUP dr Kariadi (RSDK), sehari setelah kontrol, biasanya saya akan menelepon pelayanan pelanggan RSDK. Saya mendaftar jadwal kontrol untuk bulan berikutnya. Enaknya di RSDK, pasien bisa mendaftar mulai H-30 sebelum hari pemeriksaan.
Memang, saya harus bersabar menunggu dering telepon di seberang diangkat. Tapi itu kan bisa dilakukan sambil duduk-duduk atau baring-baring di rumah. Tak sampai sepuluh menit, saya sudah mendapatkan kuota pemeriksaan di hari yang diinginkan.
Di hari H, saya akan datang bersama ibu untuk melakukan daftar ulang. Biasanya kami datang pukul 07.00 WIB, 30 menit sebelum loket pendaftaran dibuka. Antrian tidak terlalu panjang karena masih pagi.