Surastri Karma Trimurti atau lebih dikenal dengan S.K. Trimurti merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai jurnalis, pejuang kemerdekaan, dan politikus. Beliau lahir pada tanggal 11 Mei 1912 di Surakarta dan meninggal pada tanggal 20 Mei 2008 di Jakarta. Trimurti merupakan tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan gerakan perempuan di Indonesia.
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Trimurti lahir dari keluarga terpelajar dan memiliki pandangan progresif. Dia belajar di perguruan tinggi guru, yang pada saat itu merupakan salah satu dari sedikit jalur pendidikan yang tersedia bagi perempuan. Setelah lulus, ia menjadi guru, namun kemudian terjun ke dunia jurnalistik dan politik.
Karir dan Aktivisme Jurnalisme
Trimurti memulai karirnya sebagai jurnalis pada tahun 1933 dengan menulis untuk majalah "Pempengjian" yang dipimpin oleh suaminya, Sayuti Melik. Ia juga menulis untuk berbagai media lain seperti "Suara Ibu Kita" dan "Panduan Istri". Tulisannya membahas masalah sosial, hak-hak perempuan dan kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1936, Trimurti mendirikan majalah "Keluarga" yang menjadi media penting dalam menyebarkan gagasan kemandirian dan emansipasi perempuan. Ia juga aktif di berbagai organisasi perempuan seperti Persatuan Wanita Indonesia (Perwari) dan ikut mendirikan Gerakan Perempuan Indonesia (Gerwani).
Perjuangan Kemerdekaan
Trimurti aktif dalam gerakan nasional melawan kolonialisme Belanda. Pada tahun 1943, ia ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda dan dipenjara selama tiga tahun karena aktivitas politiknya. Meski di penjara, semangat juangnya tak surut.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Trimurti terus berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan politik dan pemerintahan, termasuk menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berfungsi sebagai parlemen sementara Republik Indonesia.
Karir politik
Setelah kemerdekaan, Trimurti aktif terlibat dalam politik. Ia bergabung dengan Partai Buruh Indonesia dan menjadi salah satu tokoh partai tersebut. Pada tahun 1950, ia diangkat menjadi Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Sjahrir I, menjadikannya salah satu perempuan pertama yang menduduki jabatan menteri di Indonesia.
Sebagai Menteri Ketenagakerjaan, Trimurti berupaya meningkatkan kesejahteraan pekerja dan memperjuangkan hak-hak pekerja. Ia juga berperan dalam pembentukan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang menjadi landasan hukum perlindungan pekerja di Indonesia.
Warisan dan Penghargaan
S.K. Trimurti dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berjasa besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Atas jasa-jasanya, ia dianugerahi berbagai penghargaan, termasuk Bintang Mahaputera oleh pemerintah Indonesia.
Trimurti juga diakui sebagai tokoh penting dalam gerakan perempuan di Indonesia. Ia terus menginspirasi generasi perempuan Indonesia untuk berjuang di berbagai bidang, mulai dari politik, pendidikan, hingga jurnalisme.
S.K. Trimurti meninggal dunia pada 20 Mei 2008 dalam usia 96 tahun. Warisannya sebagai pejuang kemerdekaan, jurnalis, dan pembela hak-hak perempuan masih dikenang hingga saat ini.