Indonesia telah memasuki era penting dalam kerjasama ekonomi digital ASEAN melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Tulisan ini menjelaskan manfaat dan keuntungan diterapkannya DEFA bagi Indonesia dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. DEFA tidak hanya menciptakan peluang bisnis yang tak terbatas, tetapi juga mengubah lanskap ekonomi digital di kawasan ASEAN dan meningkatkan daya saing Indonesia secara global.
ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) adalah tonggak sejarah yang menandai langkah besar dalam kerjasama ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. DEFA membawa harapan besar bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya dalam menggali potensi ekonomi digital yang begitu besar. Peran penting yang dimainkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam mendorong dan merumuskan DEFA menjadikan Indonesia sebagai pelaku kunci dalam mengarahkan masa depan ekonomi digital di ASEAN.
Untuk diketahui, Airlangga Hartarto, telah memainkan peran yang sangat penting dalam mendorong perjanjian DEFA. Kepemimpinan dan visinya telah membawa Indonesia untuk menjadi salah satu penggagas utama kerjasama ini. Airlangga Hartarto membantu merumuskan kerangka kerja DEFA yang mencakup berbagai aspek ekonomi digital, termasuk perdagangan, keamanan siber, dan kerja sama antar-negara dalam menghadapi tantangan teknologi.
Peran Menko Airlangga bukan hanya sebagai inisiatif pemerintah, tetapi juga sebagai pemimpin yang memahami pentingnya beradaptasi dengan era digital. Dalam beberapa tahun terakhir, beliau telah bekerja keras untuk mengintegrasikan teknologi dalam berbagai aspek ekonomi Indonesia. Dalam konteks DEFA, peran aktifnya menciptakan peluang yang tak ternilai bagi Indonesia dalam menghadapi perubahan global yang semakin cepat.
Kehadiran DEFA sendiri punya sederet manfaat bagi Indonesia yang antara lain berupa peningkatan Daya Saing Ekonomi. Dengan diterapkannya DEFA, Indonesia dapat memperkuat daya saing ekonominya di tingkat regional dan global. Kesepakatan ini membuka pintu bagi perusahaan Indonesia untuk lebih mudah mengakses pasar ASEAN dan berpartisipasi dalam ekosistem digital yang berkembang pesat.
Pertumbuhan Ekonomi: DEFA akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Indonesia. Dengan memungkinkan perdagangan digital yang lebih lancar dan akses yang lebih mudah ke pasar ASEAN lainnya, sektor ekonomi digital di Indonesia dapat tumbuh secara substansial dalam beberapa tahun ke depan.
Penciptaan Lapangan Kerja: Pertumbuhan ekonomi digital berarti peluang pekerjaan yang lebih besar. DEFA akan memungkinkan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengembangkan bisnis mereka dan menciptakan lapangan kerja baru, terutama di sektor-sektor terkait teknologi.
Inovasi dan Pengembangan Teknologi: Melalui kerjasama di bawah DEFA, Indonesia akan memiliki akses lebih besar ke teknologi dan inovasi. Hal ini akan mendorong pengembangan teknologi di dalam negeri dan memungkinkan Indonesia untuk berperan aktif dalam menghasilkan solusi inovatif.
Peningkatan Kualitas Hidup: Dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, akan ada potensi peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Ini melalui akses yang lebih baik ke layanan digital, kemudahan berbisnis, dan inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi.
Keamanan Siber dan Perlindungan Data: DEFA juga mencakup aspek keamanan siber dan perlindungan data. Dengan kerjasama yang kuat di antara negara-negara ASEAN, Indonesia dapat lebih efektif mengatasi ancaman siber dan melindungi data pribadi warganya.
Pengurangan Hambatan Perdagangan: DEFA bertujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan digital, termasuk bea cukai dan regulasi yang menghambat aliran barang dan jasa digital. Ini akan membantu pelaku usaha Indonesia untuk menghemat biaya dan memperluas pasar mereka.
Meskipun DEFA menawarkan banyak manfaat, tidak bisa dipungkiri bahwa akan ada tantangan yang harus diatasi dalam menerapkannya. Beberapa tantangan ini meliputi.  Keamanan Data,  dalam ekonomi digital, keamanan data menjadi sangat penting. Indonesia harus memiliki infrastruktur dan regulasi yang kuat untuk melindungi data pribadi dan bisnis. Bidang Pendidikan dan Keahlian, untuk benar-benar memanfaatkan potensi ekonomi digital, Indonesia perlu mengembangkan keahlian digital yang memadai di kalangan angkatan kerja. Ini melibatkan investasi dalam pendidikan dan pelatihan.  Perlunya Regulasi yang Tepat dimana diperlukannya  regulasi yang memadai untuk mengawasi dan mengatur ekonomi digital. Regulasi harus seimbang antara mendukung inovasi dan melindungi kepentingan konsumen. Kesempatan bagi pemberdayaan UMKM,  DEFA juga harus memberikan dukungan yang cukup bagi Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital. Ini termasuk pelatihan, akses ke pasar, dan bantuan finansial.
Kesimpulannya, Â ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) adalah langkah penting dalam mengarahkan Indonesia ke masa depan yang lebih cerah dalam ekonomi digital. Peran utama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam mendorong DEFA memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam kerjasama ekonomi digital ASEAN. DEFA membawa potensi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, inovasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H