Mohon tunggu...
Wempie fauzi
Wempie fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Bekas guru

Bekas gurru yang meminati sejarah serta politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Bicara Peran Keamanan Polri dalam Program Pelinsos

15 Maret 2023   12:37 Diperbarui: 15 Maret 2023   12:44 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Pemerintah melihat bahwa  tantangan terhadap perkembangan ekonomi sepanjang tahun 2023 ini masih belum akan mereda. Hal itu sejalan dengan prediksi lembaga keuangan dunia  seperti IMF yang menyebut bahwa ekonomi dunia akan melambat. Jika sebelumnya ekonomi global akan berada di angka 3,4 persen, namun kemudian direvisi menjadi hanya akan mencapai 2,9 oersen pada akhir tahun nanti. Hal itu seiring dengan proyeksi inflasi global yang sudah mulai melandai di angka 6,6 persen, namun itu belum sampai ketingkat pra pandemi.

Meski gambarannya belum menggembirakan,  pemerintah masih percaya diri bahwa ekonomi domestik masih jauh lebih baik. Berbekal serangkaian kebijakan yang secara langsung telah memberi hasil positif. pemerintah tetap percaya diri bahwa ekonomi Indonesia masih akan tumbuh dan pada akhir tahun  di angka  angka 5,3 persen untuk tahun 2023 dan 5,4 persen pada tahun berikutnya.

Saat berbicara dalam Rapat Kerja Teknis Fungsi Reskrim Polri 2023, Selasa (14/2/2023), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut capaian yang sudah diraih tersebut merupakan  lanjutan dari pertumbuhan solid tahun sebelumnya sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Karena ekonomi Indonesia tak lepas dari  tantangan  ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, pemerintah konsisten dalam memitigasi transisi dan kenaikan harga komoditas di level dunia yang suka atau tidak berpengaruh langsung ke dalam negeri. Berbagai langkah ekstra effort untuk pengendalian inflasi tersebut melalui forum TPIP dan TPID yang di dalamnya termasuk lembaga kepolisian, menjadikan strategi yang dijalankan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. "Untuk  itu, dalam  hal pengendalian inflasi nasional, ada aspek yang perlu diperhatikan dan menjadi tugas  penting kepolisian dalam menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi serta komunikasi yang efektif," kata Menko Airlangga.

Peran yang dijalankan Polri tersebut secara tidak langsung turut menjaga daya beli masyarakat yang dari sisi pemerintah yang tahun ini saja,  didorong lewat penyiapan anggaran Perlindungan Sosial (Perlinsos) sebesar Rp476. . Agar lebih efektif dan tepat sasaran kebijakan tersebut juga meniscayakan perbaikan data,  penargetan program perlinsos melalui Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), penguatan graduasi kemiskinan, pengentasan kemiskinan ekstrem, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Perlinsos ini akan direalisasikan dalam kurun waktu 3 bulan ke depan lewat pembagian 10 liter beras untuk 21,6 juta penduduk melalui Perum Bulog dan juga berikutnya bantuan dalam bentuk daging ayam dan telur yang akan segera diumumkan 3 bulan kedepan dan ini melalui ID Food," ujar Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Perlinsos ini memperkuat program yang sudah ada sebelumnya seperti seperti Program Keluarga Harapan, program bantuan sembako, Kartu Prakerja, program Indonesia Pintar, bantuan iuran PBI JKN, dan subsidi listrik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun