Mohon tunggu...
Weli Hustianto
Weli Hustianto Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Belajar Nulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

[Belajar Nyengir] Tips Mudik Menggunakan Sepeda Motor

2 Juli 2016   15:20 Diperbarui: 3 Juli 2016   11:51 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk motor :D (picture by balibackpaker.blogspot.com)

Artikel ini cuma sebatas hiburan aja, jangan dianggap serius apalagi sampai ngotot mau ngasih THR ke Penulis. hehehe

Berhubung mudik telah tiba, penulis cuma ngasih hiburan aja buat yang mau mudik, sudah mudik, dalam perjalanan mudik atau gagal mudik. Syukur-syukur artikel ini bisa menjadi hiburan selama perjalanan para pemudik.
Berikut sajian berupa tips gak jelas, mudik pake sepeda motor.

Pertama:
Pastikan dulu kalau kalian punya sepeda motor, aneh aja kalau motornya harus ngerental dulu, mending duitnya dibelikan tiket bus aja.
Jangan mentang-mentang sudah ada ojek online kalian pengen mudik diantar pake Go-Jek, kasihan tukang ojeknya harus pulang pergi Jakarta-Aceh, Jakarta-Maluku, Bekasi-Padang, apalagi dari Aceh ke Papua.

Bentuk motor :D (picture by balibackpaker.blogspot.com)
Bentuk motor :D (picture by balibackpaker.blogspot.com)
Kedua:
Lihat kondisi ban, masih tebal apa sudah gundul.
Kali aja pas kalian motong rambut ke salon dalam rangka pulang-pulang ganteng ban motor ikut-ikutan dicukur sampe gundul,.
Bahaya, Mas! Ini tahun 2016, sudah jadi tren kalau yang gundul suka disalip sama yang mohawk, apalagi ditikung sama temen sendiri yang lebih gondrong.

(pictur by stock penulis)
(pictur by stock penulis)
Ketiga:
Cek dulu kondisi rem, karena rem merupakan alat vital bagi kendaraan.
Jangan mentang-mentang pengen tampil beda sama pemudik lain, pas turunan coba ngerem pake sendal. Kalian gak bakal dibilang keren.

Rem penulis
Rem penulis
Keempat:
Pastikan keberadaan rantai.
Gak usah dimodifikasi pakai rantai dompet atau rantainya guguk, gak bakal jalan tuh motor.
Minimal dua hari sebelum mudik rantai harus di cek. Kali aja sudah diambil suporter bola buat tawuran.

Kelima:
Perhatikan kondisi lampu kendaraan.
Lampu motor harus dalam keadaan baik dan berfungsi normal, karena sangat penting untuk perjalanan malam hari.
Jangan coba-coba diganti senter, senter hape, senter korek api, senter yang diikatkan ke kepala, apalagi sampai nyuruh yang dibonceng bawa obor, takutnya dikira orang sedang pawai obor, padahal belum malam takbiran.

picture by pulsk.com
picture by pulsk.com
Keenam:
Spion harus terpasang!
Apalagi kalau mudiknya menggunakan motor bersama isteri, itung-itung buat ngaca isteri selama perjalanan, lumayan gak usah bawa kaca rias atau pintu kaca lemari.

Ketujuh:
Pastikan kalau kalian sudah mempunyai SIM (Surat Izin Mengemudi), jangan harap dengan mengandalkan hape dual SIM kalian bisa luput dari tilang polisi.

Dual sim by up2det.net
Dual sim by up2det.net
Kedelapan:
Surat-surat kendaraan juga harus dibawa.
Lumayan kalau pas di jalan atau sudah di kampung kehabisan uang, bisa di-leasing surat-suratnya.
Jangan norak dengan membawa surat-surat lainnya, surat tanah, surat nikah, surat keterangan sehat, bahkan surat saat pacaran dulu. Gak penting.

Kesembilan:
Perlangkapan saat berkendara.

  • Helm wajib hukumya yang ada tulisan SNI. Mohon untuk tidak memakai helm proyek, bahaya.
  • Jaket. pakailah jaket yang memang dirancang buat berkendara jarak jauh, bisa jaket kulit.
    Walaupun pengen gaya jangan memakai jaket model K-Pop yang ada rumbainya, kasihan yang dibonceng.
  • Sarung tangan. Ingat, SARUNG TANGAN! Bukan sarung cap gajah tidur yang dililitkan di tangan. Ada kok sarung khusus buat tangan.
  • Sepatu. Gunakan sepatu untuk touring, jangan pakai sepatu bola, bahaya.

Kesepuluh:
Saat melintasi jalan yang ada polisi tidurnya lewati aja, gak usah dibangunin. Jangan mentang-mentang sudah waktunya sahur kamu kekeuh buat ngebangunin polisi tidur. Sampai habib loncat dari Monas pun, itu polisi bakalan tetap tidur.

Sumber: aselimalang.com
Sumber: aselimalang.com
Kesebelas(an):
Bawa barang seperlunya saja, usahakan muat satu ransel. Kasur, balmut, gayung, Kaleng kerupuk, tabung gas, TV, karpet karakter dll sebaiknya gak usah dibawa. Orang di kampung sudah tahu kalau kalian punya semuanya, jadi gak usah dipamerkan dulu, mungkin bisa dipamerkan lebaran tahun depan.

picture by besoksenin.com
picture by besoksenin.com
Keduabelas:
  • Usahakan kecepatan kendaraan tidak melebihi 100 km/jam, walaupun kalian ngefans banget sama Valentino Rossi bukan berarti harus ikut ikutan ngebut. 
  • Jangan juga pasang kecepatan 10 Km/jam, nanti tua di jalan, yang ada Lebaran Haji baru sampai.

picture by keepo.me
picture by keepo.me
Ketigabelas:
Selama berkendara bersikaplah sebagaimana pengendara yang baik. Jangan lebay pakai ngangkat-ngangkat ban depan, lepas tangan, berdiri di jok, apalagi standing. Bahaya!!!

Keempatbelas:
Beristirahatlah jika merasa sudah mulai capek. Beristirahat secukupnya saja, jangan pula sampai nginep tiga hari tiga malam di pos siaga, pom bensin atau di manapun. Bisa ketinggalan momen Lebaran.

Picture by batumedia.com
Picture by batumedia.com
Kelimabelas:
Pastikan sebelum mudik kalian memang punya kampung halaman. Jangan pas sudah setengah perjalanan kalian baru sadar kalau tidak punya kampung halaman, atau kampung halaman kalian sudah dijadikan apartemen, mall, hotel, juga lapangan golf.

Keenambelas:
Sebelum berangkat berdoalah kepada Allah SWT supaya diberi keselamatan dalam perjalanan mudik kalian. :)

Selamat mudik, semoga selamat sampai tujuan.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H buat seluruh warga Kompasiana.

Sumber: Dimodifikasi dari Facebook Arizuna Zukirama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun