Mohon tunggu...
Welo Wungkar Yugiswara
Welo Wungkar Yugiswara Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menulis adalah bekerja untuk keabadian. -Pramoedya Ananta Toer-

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Adu Domba ala PSSI: 1D vs Timnas

17 Maret 2015   23:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:30 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana yang cukup tentram di social media kemarin malam berubah memanas dengan tagar #onedirectionj****k yang menjadi trending topic. Apa mula yang menjadi kehebohan ini? saya pun tergerak singgah ke burung biru untuk beberapa saat menjelajahi tagar tersebut. Anehnya (ini menurut saya), semua heboh akan terancam batalnya gelaran AFC Cup U23 di Gelora Bung Karno, hingga tak sedikit para penikmat sepak bola nasional yang memaki one direction. Heran saya bertambah berkali lipat, "apa mereka dulu lupa kalau one direction (yang saat itu memegang jersey away Timnas) sudah pernah promo akan konser di Indonesia dan memakai GBK sebagai venuenya?" Kenapa sekarang jadi heboh begini?

Saya terus menelusuri beberapa tautan berita, hingga akhirnya jari saya terhenti pada berita yang dipublikasikan oleh PSSI di websitenya (pssi.org). Dan benar! menurut saya, berita ini yang memantik kehebohan dunia maya hingga munculnya banyak cacian tentang adanya konser boyband di GBK. Tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba PSSI memunculkan berita yang bisa membuat para netizen berkonflik. Berita tersebut seakan menuding konser one direction sebagai ancaman kegagalan hajatan PSSI di tingkat Asia.

Bukankah promotor konser sudah melakukan promo di tahun sebelumnya? promo tersebut juga menyertakan tanggal dan tempat dengan jelas. Memang bukan urusan PSSI untuk update di dunia entertainment, tapi apa tidak ada koordinasi dengan pengelola GBK sebelumnya? PSSI mungkin alpa, tapi secara sepihak menuduh gelaran konser tersebut sebagai ancaman. Pertanyaan berikutnya yaitu, kualifikasi diadakan tanggal 27-31 Maret 2015, TAPI KENAPA BARU SEKARANG DIPERMASALAHKAN?

Sesuatu yang janggal, 2 minggu sebelum kualifikasi baru bingung mengurus stadion? Kabar terbaru menyebutkan PSSI menghubungi pihak GBK pada bulan Januari 2015 (cnnindonesia.com) sedangkan promotor konser sudah booking tempat 2 tahun sebelumnya. Apa saja yang dibahas PSSI dengan pihak GBK Januari kemarin? apa saat itu PSSI tidak dikasih kabar akan ada konser 2 hari sebelum tanggal kualifikasi? Kalau tidak salah Indonesia adalah negara pengganti host utama kualifikasi AFC Cup U23 2015. Memang tidak salah kalau semuanya serba dadakan, tapi bukan berati tidak ada persiapan samasekali.

Januari ke Maret, 2 minggu sebelum hari h kualifikasi, seakan menjadi momen yang tepat bagi PSSI untuk memuntahkan bahasan panas ini. Buruk muka cermin dibelah, ketidaktanggapan PSSI ini pada akhirnya ditimpakan ke one direction. Sial bagi pecinta boyband ini karena harus berkonfrontasi dengan pencinta timnas, di mana dua-duanya mempunyai fanatisme yang tinggi. Perseteruan ini tidak hanya membahas ke masalah terancamnya pembatalan kualifikasi di GBK, tapi sudah melebar ke arah Nasionalis dan lainnya. Apa yang dilakukan PSSI?

PSSI mengadu domba kedua belah pihak, acuh dengan twitwar yang sedang terjadi di dunia maya. PSSI hanya sebatas memberikan konfirmasi terancamnya kualifikasi karena konser dan akan melakukan pemindahan venue. Sisanya, biarkan mereka berperang saling menghujat atas apa yang "tidak dilakukan" PSSI. Tagar #onedirectionj****k adalah hasil karya adu domba ala PSSI agar para netizen tidak memunculkan tagar #PSSIJ****K terkait semrawutnya gelaran kualifikasi AFC U23 2015 di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun