Para milenial dengan segudang mimpi dan harapan akan masa depan yang ingin di raihnya. Bekerja keras meningkatkan kemampuan diri agar tujuan tersebut dapan di capai. Bisa di bilang sebagian besar tujuan para milenial berangan- angan memiliki kebebasan finansial di waktu muda. Dengan mencapai kebebasan finansial sedini mungkin, akan membuat hidup mereka jauh lebih bahagia dengan bisa mengerjakan hal - hal lain yang menyenangkan tentunya. Namun tidak jarang juga kita melihat para milenial tersebut jauh dari kata produktif karena kebiasaan mereka sehari-hari yang menjadi kendala dalam mencapai tujuan tersebut,Â
Jalani saja dulu
Para milenial dikenal memiliki semangat yang tinggi, diusia nya yang masih muda memampukan mereka melakukan hal apa saja yang mereka mau. Kabanyakan hal yang mereka lakukan adalah hal-hal yang membuat mereka senang dan jauh dari kata produktif. Ini dapat membuat para milenial tidak memiliki perencanaan terhadap masa depannya dan walaupun ada tidak menjadi prioritas yang dilakukannya karena tergoda akan keinginan yang membuat mereka senang.Â
Jalani saja dulu, kalimat ini yang kemudian terucap oleh para milenial ketika mereka berada pada kondisi seharusnya telah mencapai sesuatu namun faktanya tidak demikian. Berpasrah terhadap kondisi hidup adalah jalan yang tidak jarang para milenial pilih dengan berharap kondisi berbalik mendukung mereka. Hal ini membuat mimpi 'langit' para milenial ibarat pribahasa jauh panggang dari api
Waktu nya buat media sosial
Dalam kemudahan mengakses internet seperti sekarang ini terkadang menjadi batu sandungan yang tidak di sadari para Milenial. Akses internet bisa dengan mudah di dapat dalam genggaman. Hanya dengan smartphone kita dapat menggunakan internet kapanpun dan dimanapun.Â
Tidak jarang para milenial menghabiskan waktu luang menggunakan internet dengan mengakses media sosial (medsos) yang dimilikinya seperti Instagram, Facebook, Twitter, dll.Â
Satu orang milenial bisa memiliki tiga hingga lima akun medsos. Akses informasi yang dilakukan tidak jarang pada akun gosip atau akun yang membahas berita yang sedang viral di dunia maya. Jika bosan di satu medsos milenial bisa beralih pada medsos yang lain dan begitu seterusnya hingga waktunya terkuras.
Kecenderungan pada diri sendiri
Kata lainya adalah egois, generasi X menyebut generasi milenial adalah generasi yang fokus pada dirinya sendiri. Menghiraukan lingkungan disekitarnya demi kesenangan yang dia lakukan. Ini dapat berakibat merasa diri paling bisa dan tidak memperdulikan orang lain. Padahal pada prinsipnya setiap manusia terlahir menjadi makhluk sosial yang membutuhkan interaksi interpersonal. Milenial cenderung mementingkan ego nya dari pada hal-hal yang yang sebenarnya secara etika lebih patut di utamakan.
Zona Nyaman
Terlalu nyaman dengan kondisi pada saat sekarang membuat para milenial enggan bekerja lebih keras untuk mencapai impiannya. Merasa sudah mimiliki nilai yang cukup, lingkungan kerja yang baik, penghasilan yang aman-aman saja dapat menjadi kan milenial berada pada titik dimana dia tidak akan pernah mencapai impiannya. Dengan sudah merasa nyaman pada kondisi tersebut, perlahan-perlahan impian tersebut hilang dengan sendirinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI